1 day ago
1
Istanbul (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya damai internasional, menyusul pernyataan Hamas yang menerima rencana gencatan senjata dan pertukaran sandera usulan Presiden Donald Trump.
“Kita punya peluang untuk membuat kemajuan nyata menuju perdamaian,” tulis Macron di platform media sosial X, Jumat malam.
Ia menegaskan Prancis akan memainkan peran aktif sesuai upayanya di PBB bersama Amerika Serikat, Israel, Palestina, dan mitra global lainnya.
Macron memuji Trump dan timnya atas “komitmen mereka terhadap perdamaian.”
Ia mendesak agar respons Hamas segera ditindaklanjuti, dan menyebut gencatan senjata serta pembebasan semua sandera kini dalam jangkauan.
Hamas sebelumnya menyetujui rencana Trump, termasuk pembebasan semua sandera Israel, penyerahan jenazah korban, dan penyerahan pemerintahan Gaza kepada otoritas teknokrat Palestina yang independen.
Trump memberi batas waktu hingga Minggu pukul 18.00 waktu Washington (2200 GMT) bagi Hamas untuk menyetujui rencana tersebut.
Baca juga: Hamas setuju prinsip gencatan senjata usulan Trump
Rencana itu bertujuan menjadikan Gaza zona bebas senjata dengan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru di bawah kepemimpinan Trump.
Isi rencana mencakup pembebasan semua sandera Israel dalam 72 jam setelah persetujuan, ditukar dengan ratusan tahanan Palestina di penjara Israel.
Dokumen tersebut juga menyerukan penghentian permusuhan, perlucutan senjata kelompok bersenjata di Gaza, dan penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah tersebut, yang akan dikelola otoritas teknokrat di bawah pengawasan AS.
Israel telah memblokade Gaza, wilayah kantong Palestina berpenduduk hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.
Sejak Maret, blokade diperketat dengan penutupan perbatasan dan pelarangan bantuan makanan serta obat-obatan, mendorong wilayah itu ke ambang kelaparan.
Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. PBB dan kelompok HAM menyatakan Gaza kini nyaris tak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit menyebar di tengah pengungsian massal.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel hentikan operasi di Gaza, Hamas siap serahkan kendali
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
