Mexico City (ANTARA) - Kuba mengutuk pelanggaran wilayah udara Venezuela oleh jet tempur Amerika Serikat (AS) yang dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Amerika Latin dan Karibia.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parrilla menyebut jet tempur AS itu melakukan "invasi ilegal" ke wilayah informasi penerbangan (flight information region/FIR) Venezuela.
FIR adalah wilayah udara yang dikelola suatu negara untuk memberikan layanan informasi dan peringatan bagi pesawat terbang.
"Kami peringatkan bahwa tindakan ini mengancam perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional. Amerika Latin dan Karibia adalah zona damai," kata Rodriguez di platform X pada Kamis (2/10).
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez mengatakan lima pesawat tempur AS, yang diduga F-35, terdeteksi melintas di wilayah udara negaranya.
Sejumlah pilot maskapai internasional juga melaporkan melihat jet-jet itu di atas Laut Karibia, dekat pantai Venezuela.
Baca juga: Venezuela tuduh AS lakukan penerbangan intelijen di Karibia
Baca juga: Venezuela kecam inkursi ilegal pesawat militer AS
Padrino menyebut insiden tersebut sebagai "provokasi dan ancaman bagi keamanan nasional." Dia juga memperingatkan adanya risiko "salah perhitungan" jika terjadi tindakan agresi.
Sementara itu, media Semafor mengutip sumber di pemerintah AS yang menyebut Washington tidak menutup kemungkinan melakukan serangan ke wilayah Venezuela sebagai bagian dari operasi memerangi kartel narkoba.
Pada Jumat (3/10), kantor berita Xinhua melaporkan bahwa pemerintah AS telah memberi tahu Kongres bahwa mereka tengah terlibat "konflik bersenjata" dengan sebuah kartel narkoba.
Dalam memo yang dirilis Gedung Putih, kartel itu dikategorikan sebagai kelompok bersenjata "non-negara" dan "organisasi teroris" yang terorganisasi. Namun, memo tersebut tidak menyebutkan kartel mana yang dimaksud atau bagaimana keterkaitannya dengan target operasi AS.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Trump pertimbangkan serangan militer ke kartel narkoba Venezuela
Baca juga: Konflik AS-Venezuela: Kolombia tolak wilayahnya dipakai untuk invasi
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.