KPA Jateng: Tentara Masuk Pertanian Jadi Momok Petani

6 days ago 22
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- TNI dan Polri dituntut untuk menarik diri dari program pangan nasional. Permintaan itu disampaikan massa yang tergabung dalam Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Jawa Tengah (Jateng) saat menggelar unjuk rasa dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional di depan Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, pekan lalu.

Korwil KPA Jateng, Purwanto, mengungkapkan, nuansa militerisme dalam kehidupan publik mulai kembali terasa, termasuk di bidang pertanian. "Soal tentara yang sudah masuk ke wilayah-wilayah pertanian, itu menjadi momok bagi petani," ujarnya. 

Purwanto mengatakan, peran TNI-Polri seharusnya difokuskan di lini pertahanan dan keamanan. Namun Purwanto mengakui aparat dan petani juga masih sering berhadap-hadapan dalam persengketaan agraria.

Menurutnya, hal itu terkadang membuat para petani takut untuk memperjuangkan hak mereka. "Kami meminta Presiden segera memerintahkan Polri-TNI untuk menghentikan represivitas di wilayah konflik agraria, membebaskan petani, masyarakat adat, perempuan, aktivis, dan mahasiswa yang dikriminalisasi, serta menarik TNI-Polri dari program pangan nasional," kata Purwanto. 

Selain keterlibatan aparat dalam bidang pertanian, Purwanto juga menyoroti masih banyaknya kasus perampasan tanah milik petani, termasuk oleh entitas negara. "Mereka kepingin mengembalikan tanah-tanah yang dulu dirampok, dirampas oleh, entah itu PTPN (PT Perkebunan Nusantara), Perhutani, tentara, siapapun, termasuk swasta, proses perampasan tanahnya sama itu," ucapnya. 

"Apalagi sekarang ini dengan PSN (Proyek Strategis Nasional), tanah-tanah yang sudah dimiliki dengan seenaknya disingkirkan; ada (kasus) Rawa Pening, Urut Sewu, Kedungombo juga sampai saat ini juga belum selesai, (termasuk) Wadas," tambah Purwanto. 

Menurutnya negara turut berperan dalam konflik-konflik agraria tersebut. "Kementerian/lembaga menjadi pelestari konflik agraria. Menteri terkait tidak pernah menyelesaikan ribuan konflik agraria secara adil dan terkoordinasi," ujarnya. 

Purwanto pun mendesak pemerintah dan DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Reforma Agraria. "Kami meminta DPR dan Presiden bersama gerakan masyarakat sipil segera menyusun dan mengesahkan RUU Reforma Agraria, mencabut UU Cipta Kerja, dan mengembalikan arah ekonomi, politik, hukum agraria nasional kepada mandat Pasal 33 UUD 1945," kata Purwanto.

Read Entire Article