Presiden Korsel Lee Jae-myung meminta Korut mempertimbangkan melanjutkan kembali reuni keluarga yang terpisah karena Perang Korea 1950-1953. Menurut Lee, ini merupakan bagian langkah kerja sama kemanusiaan antara kedua Korea.
Dikutip dari Reuters, Jumat (3/10), Lee bertemu dengan warga Korsel yang terpisah dengan keluarganya saat perang. Pertemuan ini digelar menjelang hari raya Chuseok.
Dalam pertemuan itu, Lee berharap permusuhan dengan Korut dapat mereda dan kerja sama dapat dimulai kembali.
Menurut Lee, merupakan tanggung jawab kedua Korea untuk memungkinkan keluarga yang terpisah berkomunikasi satu sama lain dan bertukar surat dari perspektif kemanusiaan.
Kementerian Unifikasi Korea mengatakan, ada sekitar 36 ribu warga Korsel yang terpisah dengan keluarganya di Korut telah meminta pemerintah untuk dilakukan reuni.
Reuni keluarga terakhir dilakukan pada Agustus 2018. Namun, reuni itu dihentikan karena hubungan kedua Korea memburuk.
Pada Februari lalu, Korut menghancurkan fasilitas yang digunakan sebagai lokasi reuni keluarga. Langkah itu merupakan sinyal ketegangan hubungan Korut dengan Korsel.