Riyadh (ANTARA) - Sejumlah proyek baru di bidang investasi budaya diumumkan dalam Konferensi Investasi Budaya yang berlangsung selama dua hari di Riyadh, Arab Saudi dan ditutup pada Selasa (30/9), termasuk kemitraan antara perusahaan Arab Saudi dan China.
Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Arab Saudi tersebut mencatat penandatanganan 89 perjanjian yang diperkirakan bernilai 5 miliar riyal Arab Saudi (1 riyal Arab Saudi = Rp4.447) atau 1,33 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.680), sebuah langkah yang diperkirakan akan mendongkrak ekonomi budaya dan kreatif negara kerajaan tersebut, ungkap sejumlah pejabat Arab Saudi.
Di antara kesepakatan-kesepakatan tersebut, Dana Pengembangan Budaya Arab Saudi mengumumkan peluncuran dana investasi swasta kedua mereka di sektor perfilman, dengan modal sebesar 375 juta riyal Arab Saudi, dalam kerja sama dengan BSF Capital.
Cultural Assets Group, perusahaan swasta Arab Saudi yang bergerak di bidang budaya dan ekonomi kreatif, mengumumkan peluncuran Dana Investasi Swasta Osoul senilai 850 juta riyal Arab Saudi. Abdulaziz Musaed Al-Sulaim, selaku CEO perusahaan tersebut mengatakan dana itu akan difokuskan untuk sektor seni visual, mode, retail budaya, konten digital, media interaktif, dan teknologi modern.
Dalam konferensi tersebut, Jizaal, perusahaan asal Arab Saudi, menandatangani perjanjian kemitraan dengan Silkroad Visual dari China senilai 50 juta riyal. Kerja sama mereka akan berfokus pada pameran museum digital, teknologi interaktif, peningkatan pengalaman museum serta transfer pengetahuan dan keahlian.
Sementara itu, perusahaan China Ori Group mengumumkan pendirian kantor pusat regionalnya di Arab Saudi, beserta investasi sebesar lebih dari 2 miliar riyal Arab Saudi. Perusahaan tersebut akan berfokus pada industri perfilman, pendidikan, fesyen, pariwisata, dan acara budaya.
Kementerian Kebudayaan Arab Saudi mengumumkan sejak diluncurkannya Saudi Vision 2030 pada 2016, pihaknya telah mengalokasikan lebih dari 81 miliar riyal Arab Saudi untuk infrastruktur kebudayaan, dengan kontribusi dari sektor publik, swasta, dan nirlaba.
Menurut Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi Faisal Alibrahim, negara kerajaan itu sedang melatih 5.000 individu dan mendukung ribuan pelajar di bidang kebudayaan dalam rangka mendukung Saudi Vision 2030. Ia juga mengatakan bahwa investasi semacam ini akan meningkatkan kualitas produk Arab Saudi dan pengalaman pengunjung.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.