Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat (Jabar) kini menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun provinsi.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus keracunan massal MBG di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.308 siswa dari berbagai jenjang.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan saran kepada pemerintah pusat terkait teknis pelaksanaan MBG.
Menurut Dedi, sekolah-sekolah yang memiliki hingga 1.000 siswa sebaiknya membangun dapur di lingkungan sekolah.
“Itu dimungkinkan nanti pemprov dan pemda kabupaten membangun dapurnya di sekolah, sehingga bisa menggerakkan orang tua siswa untuk bersama-sama menjadi relawan pengelola MBG,” ujarnya, Senin (29/9).
Selain itu, Dedi juga menyarankan agar rekrutmen tenaga kerja bersumber dari wilayah setempat. Hal ini bertujuan agar pasokan suplai dan kebutuhan MBG dapat tercatat dalam data statistik Bappeda.
“Sehingga itu bisa dihitung sebagai angka sirkulasi ekonomi yang ditumbuhkan melalui MBG,” ucapnya.
Ia menilai, pengurangan dana transfer otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Misalnya, ketika pertumbuhan menurun, jumlah orang bekerja juga berkurang. Karena itu, MBG harus menjadi bagian dari stimulus untuk mengisi ruang fiskal yang saat ini menyusut,” tuturnya.
“Evaluasi, pertama, dihentikan; yang kedua, adalah langkah-langkah teknis dan administratif yang segera ditempuh,” kata gubernur yang akrab disapa KDM atau Kang Dedi Mulyadi itu.