Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar Rp 1,3 T, Bareskrim Selidiki Dugaan Pencucian Uang

5 hours ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Konferensi pers terkait pengungkapan kasus korupsi PLTU di Kalimantan Barat oleh Kortastipikor Mabes Polri, Senin (6/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan

Kortas Tipidkor Bareskrim Polri menetapkan 4 orang tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan PLTU 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang terjadi medio 2008-2018 lalu.

Salah satu yang menjadi tersangka berinisial FM, yang menjadi Dirut PLN pada 2008-2009.

"Kemudian yang kedua, kita telah menerapkan tersangka HK selaku Presiden Direktur PT BRN. Yang ketiga, kita telah menetapkan tersangka inisial RR selaku dirut PT BRN. Dan yang keempat, telah menetapkan tersangka inisial HYL selaku dirut PT Praba," ujar Kakortas Tipidkor Polri, Irjen Pol Cahyono Wibowo, dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Senin (6/10).

Cahyono mengatakan, dalam kasus ini, PT PLN mengalami kerugian hingga Rp 1,3 triliun. Selain menghitung kerugian negaranya, Polri juga menyelidiki dugaan pencucian uang dari kasus ini.

"Ya betul, jadi kami nanti ada akan rilis kembali ya, terkait pihak yang akan kita tetapkan kemudian dengan dilapisi pasal TPPU-nya," kata Cahyono.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, namun keempatnya belum ditahan.

"Kalau untuk ditahan belum, kami belum. Sementara kami juga akan berkoordinasi dengan teman-teman kejaksaan terhadap kelengkapan daripada bekas perkara itu sendiri," jelas Cahyono.

Cahyono menambahkan, meski belum ditahan, Bareskrim berencana mencegah keempatnya ke luar negeri.

"Ada pasti, itu pasti ada tindakan itu pasti ada, jadi simultan, nanti pada saat penetapan tersangka kami juga sudah akan mengeluarkan pencegahan kepergian keluar negeri," kata dia.

Kasus ini berawal saat PT PLN mengadakan lelang ulang pembangunan PLTU 1 di Desa Jungkat Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2008.

Dalam pelaksanaan lelang itu diketahui Panitia Pengadaan PLN telah meloloskan dan memenangkan KSO BRN, Alton, dan OJSC, meski tak memenuhi syarat administrasi dan teknis.

Tahun 2009 sebelum dilaksanakannya tanda tangan kontrak, KSO BRN mengalihkan pekerjaan kepada PT PI, termasuk penguasaan terhadap rekening KSO BRN, dengan kesepakatan pemberian fee ke PT BRN.

Saat dilaksanakan tanda tangan kontrak pada tanggal 11 Juni 2009, PLN belum mendapatkan pendanaan, dan mengetahui KSO BRN belum melengkapi persyaratan.

Hingga berakhirnya waktu kontrak pada 28 Februari 2012, KSO BRN maupun PT PI baru menyelesaikan 57% pekerjaan. Sampai amandemen kontrak yang ke 10 yang berakhir pada 31 Desember 2018, KSO BRN maupun PT PI tidak mampu menyelesaikan pekerjaan, atau hanya mencapai 85,56%, karena alasan ketidakmampuan keuangan.

Padahal, KSO BRN telah menerima Rp 323.199.898.518,- (untukpekerjaan konstruksi sipil) dan sebesar USD 62,410,523.20 (untuk pekerjaan Mechanical Electrical). Namun, hingga saat ini PLTU 1 Kalimantan Barat tak kunjung selesai.

Keempat tersangka dijerat Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

Read Entire Article