Tokyo (ANTARA) - Menteri lingkungan hidup dari Jepang, China, dan Korea Selatan pada Minggu sepakat untuk bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengadopsi rencana aksi bersama untuk lima tahun ke depan, menurut pernyataan bersama.
Menteri Lingkungan Hidup Jepang Keiichiro Asao mengatakan dalam pertemuan trilateral di Yantai, Provinsi Shandong, China, bahwa Jepang dapat berkontribusi dengan menyediakan data emisi gas rumah kaca secara transparan melalui teknologi pengukuran yang memanfaatkan satelitnya.
Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup China Huang Runqiu berjanji akan "mendorong kerja sama internasional" dalam menghadapi keengganan Presiden AS Donald Trump untuk mengatasi perubahan iklim dan kebijakan sepihak yang diambil oleh pemerintahannya.
Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan Kim Sung Hwan menekankan perlunya transisi untuk mewujudkan masyarakat yang mengupayakan dekarbonisasi.
Ketiga negara menyusun rencana aksi bersama yang mencakup delapan bidang prioritas dalam lima tahun sejak 2026, termasuk menanggulangi sampah plastik.
Ketiga negara secara bergantian menjadi tuan rumah pertemuan setiap tahun sejak 1999, kecuali pada 2020 selama pandemi COVID-19.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Kepulauan Pasifik alami kenaikan permukaan laut akibat perubahan Iklim
Baca juga: PBB sambut komitmen China-UE perkuat kolaborasi tagani perubahan iklim
Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.