Industri Mebel Tertekan Rupiah-Tarif Trump, Minta Tambah Insentif Pajak

4 days ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur. Foto: HIMKI

Pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia mengatakan tengah menghadapi tekanan berat akibat kombinasi pelemahan nilai tukar rupiah dan kebijakan tarif baru Amerika Serikat. Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menyampaikan bahwa kondisi ini menempatkan sektor padat karya yang menyerap lebih dari 2 juta pekerja langsung tersebut berada di "tepi jurang" jika pemerintah tidak segera mengambil langkah serius.

Menurutnya, pelemahan rupiah yang menembus Rp 16.700–16.800 per dolar AS pada akhir September memang meningkatkan penerimaan ekspor dalam rupiah. Namun, di sisi lain biaya input industri yang berdenominasi dolar, mulai dari bahan kimia, kain, sparepart, hingga ongkos logistik, justru kian membebani pelaku usaha. Situasi semakin diperburuk dengan kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat yang berlaku mulai 1 Oktober, yakni 50 persen untuk produk kitchen cabinet & vanity dan 30 persen untuk upholstered furniture.

“Padahal, Amerika merupakan pasar utama dengan porsi sekitar 54 persen ekspor furnitur dan 44 persen ekspor kerajinan kita. Artinya, industri saat ini menghadapi krisis ganda, baik dari sisi kurs maupun pasar ekspor,” kata Abdul dalam keterangannya, Rabu (1/10).

HIMKI mencatat, posisi Indonesia dalam pasar furnitur Amerika Serikat masih jauh tertinggal dibanding negara pesaing. Berdasarkan data TradeMap, pada tahun 2024 pangsa furnitur kayu Indonesia untuk kategori kitchen furniture hanya sebesar 2,3 persen atau senilai USD 64,6 juta, berada di peringkat kedelapan. Angka ini jauh di bawah Vietnam yang mencapai 39,7 persen (USD 1,12 miliar) dan Kanada 15,4 persen (USD 436 juta).

Kondisi serupa juga terjadi pada produk upholstered furniture. Indonesia hanya menempati peringkat kedelapan dengan pangsa 1,1 persen senilai USD 93,9 juta. Sementara Vietnam dan Tiongkok jauh mendominasi dengan pangsa masing-masing 45,8 persen (USD 3,7 miliar) dan 26,9 persen (USD 2,19 miliar).

“Data ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia di pasar global sudah terhimpit sejak awal. Tanpa dukungan negara, kita akan semakin terpinggirkan,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa industri mebel dan kerajinan telah lama menjadi andalan sebagai sektor padat karya yang tidak hanya menyumbang devisa, tetapi juga menghidupi keluarga buruh pabrik, perajin desa, hingga tukang ukir di berbagai daerah. Namun, menurutnya, dukungan pemerintah masih minim dan parsial. “Jika pemerintah diam, sama artinya membiarkan sektor ini runtuh perlahan. Kami tidak meminta perlakuan istimewa, hanya keberpihakan yang nyata,” ujarnya.

Suasana di pameran mebel dan kerajinan internasional terbesar di tanah air bertajuk "Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2024" kembali digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (29/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Tiga Tuntutan Konkret HIMKI

Dalam pernyataannya, HIMKI mengajukan tiga tuntutan konkret agar industri tetap bertahan. Pertama, negara diminta hadir dalam pameran global. Abdul Sobur mencontohkan Vietnam, Turki, dan Malaysia yang didukung penuh pemerintahnya dalam membuka paviliun di Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, India, hingga Afrika.

“Indonesia jangan hanya bergantung pada swasta dengan stan seadanya. Pemerintah harus berani menjadi sponsor utama paviliun nasional di pasar potensial, karena ini bukan beban, melainkan investasi untuk membuka pasar baru,” jelasnya.

Kedua, HIMK meminta pemerintah menghapus regulasi yang menghambat. Selama ini, pelaku usaha dibebani aturan tumpang tindih, mulai dari sertifikasi SVLK yang berlapis, karantina berulang, hingga syarat ekspor yang saling bertentangan antar kementerian.

Ketiga, HIMKI meminta pemerintah menambah Read Entire Article