New Delhi (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India telah mengonfirmasi bahwa sampel sirup obat batuk Coldrif di Negara Bagian Tamil Nadu, India selatan, mengandung dietilen glikol (DEG) melebihi batas yang diizinkan, menurut laporan media lokal pada Sabtu (4/10).
Pernyataan itu dirilis di tengah penyelidikan atas kematian 12 anak yang diduga terkait dengan konsumsi sirup obat batuk di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan.
Namun, kementerian tersebut mengatakan bahwa sampel yang diambil dari Madhya Pradesh dan Rajasthan tidak menunjukkan adanya DEG atau etilen glikol (EG).
Pernyataan Kemenkes India yang dikutip di media menyebutkan bahwa sampel sirup obat batuk Coldrif diambil atas permintaan pemerintah Madhya Pradesh dari lokasi-lokasi produksi milik M/S Sresan Pharma di Kanchipuram, Tamil Nadu.
"Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan," menurut pernyataan itu.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa inspeksi-inspeksi yang berdasarkan risiko telah dimulai di tempat-tempat produksi dari seluruh 19 obat yang diambil sampelnya, tersebar di enam negara bagian.
Pada 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan untuk produk sirup obat batuk buatan India yang ditemukan di Kepulauan Marshall, Mikronesia, dan Irak, dengan menekankan bahwa produk tersebut mengandung "DEG dan EG dalam jumlah yang tidak dapat diterima."
Sumber: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.