Budapest (ANTARA) - Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria Peter Szijjarto pada Minggu (5/10) mengkritik usulan kerangka kerja anggaran tujuh tahun Uni Eropa (UE) untuk periode 2028-2034, menyebutnya sebagai "anggaran Ukraina" dan memperingatkan bahwa uang pajak warga Eropa akan digunakan di Ukraina alih-alih untuk memperkuat perekonomian Eropa.
Dalam wawancaranya dengan penyiar publik Kossuth Radio, Szijjarto mengatakan bahwa para pemimpin UE berencana mengalokasikan dana masyarakat untuk mempersenjatai dan membekali militer Ukraina serta menopang keberlangsungan negara Ukraina.
"Pemerintah Hongaria tidak akan membiarkan warga Hongaria menanggung beban yang lebih besar akibat perang di Ukraina," ujarnya.
Szijjarto menjelaskan apa yang disebutnya sebagai "psikosis perang yang buruk" di kalangan pemimpin politik Eropa, dengan mengkritik meningkatnya pola pikir jangka panjang yang berorientasi pada perang di Brussels dan di seluruh Eropa Barat.
Dia menilai perekonomian Eropa sedang menghadapi tantangan serius dan berpendapat bahwa dana UE seharusnya digunakan untuk memulihkan daya saing, bukan membiayai Ukraina.
Hongaria tidak akan mendukung langkah-langkah semacam itu, jelasnya.
Komisi Eropa pada Juli lalu mengusulkan anggaran sebesar dua triliun euro (1 euro = Rp19.489) untuk periode 2028-2034, yang akan dinegosiasikan dengan Parlemen Eropa dan Dewan UE sebelum disetujui secara final.
Kerangka yang akan berlaku mulai Januari 2028 ini mengalokasikan dana sebesar 131 miliar euro untuk sektor pertahanan dan antariksa, lima kali lipat lebih besar dibandingkan rencana saat ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.