Syehlendra Haical R. A. (13 tahun), sebelumnya ditulis Haikal, korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, harus diamputasi usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Direktur RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Atok Irawan, mengatakan tindakan amputasi kepada Haical dilakukan pada Sabtu (4/10) dini hari tadi setelah menjalani perawatan usai dievakuasi pada Rabu (1/10).
"Sudah, jam 00.30 WIB ya baru selesai. 00.30 malam," kata Atok saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10).
Haical sebelumnya dalam perawatan rumah sakit sudah dilakukan rontgen. Saat itu, dokter menyatakan hasil rontgen Haical tidak mengalami cedera serius.
Seiring berjalannya perawatan, Atok mengatakan, Haical terpaksa diamputasi di bagian kaki lutut kiri ke bawah. Tindakan itu harus dilakukan agar infeksi yang sudah menjalar ke organ hati dan ginjal tidak semakin parah.
"Diamputasi supaya enggak terjadi infeksi sistemik karena ada mulai ada gangguan faal ginjal, faal hati, kemudian juga leukositnya sangat tinggi sekali 20.000," ucapnya.
Ia mengungkapkan, tindakan amputasi ini telah mendapat persetujuan dari pihak keluarga Haical.
"Keluarga kita jelaskan. Ini kalau enggak segera dilakukan amputasi mengancam jiwa kemudian juga kita berkejaran dengan infeksi yang semakin meluas. Ya, alhamdulillah akhirnya berkenan kemarin," ungkapnya.
Saat ini, Haical masih dalam masa pemulihan pascaoperasi. Leukosit yang semula tinggi, langsung menurun. Begitu juga gangguan organ hati dan ginjalnya.
"Begitu itu segera di amputasi leukositnya 25.000 langsung turun 11.000. gangguan fungsi di hati, gangguan fungsi ginjal juga membaik," katanya.
Sebelumnya, Haical merupakan korban yang sempat diajak berinteraksi oleh anggota Tim Rescue DPKP Surabaya, Aziz. Saat itu, Haical yang tertimpa reruntuhan menyampaikan merasa sakit di semua badan kepada tim penyelamat.
Hingga saat ini, total keseluruhan korban yang telah dievakuasi 117 orang. 103 selamat dan 14 dinyatakan meninggal dunia. Sementara, 49 masih dalam pencarian.