“Jadi kalau unit baru seperti yang sudah kita sempat informasikan saat GIIAS kita bakal ada 2 unit lagi, mungkin di quarter 1 atau quarter 2 di 2026,” ujar Anshori saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).
Ia menyebut, model yang disiapkan terdiri dari kendaraan berbasis mesin bensin (ICE) dan mobil listrik. Untuk tahun ini, Geely fokus pada tiga model yakni EX5, Starray EM-i, dan Xingyuan.
“Unitnya itu akan ICE Vehicle, EV nanti kita akan ada di quarter 4 atau quarter 1 juga yang Xingyuan. Jadi sekarang tahun ini kita lagi kejar 3 produk, aiming-nya Geely EX5, Starray EM-i dan Xingyuan,” jelasnya.
Namun, kepastian peluncuran Xingyuan masih menunggu keputusan final dari prinsipal. Mobil listrik ini diproyeksikan hadir di kuartal IV 2025 atau kuartal I 2026 mendatang.
“Tapi Xingyuan ini kita masih belum tahu apakah di quarter 4 atau quarter 1. Sisanya nanti 2 produk kelanjutannya ada di ICE,” ujarnya.
Nantinya, Geely juga berencana merakit lokal Xingyuan agar lebih kompetitif di pasar Indonesia. Skema Completely Knock Down (CKD) menjadi pilihan dengan target awal 10-20 persen.
“Xingyuan aiming-nya pun akan di CKD kan langsung juga tadi sudah sempat bilang 10-20 persenan untuk CKD Xingyuan gitu,” terangnya.
Xingyuan merupakan model terlaris Geely di China. Mobil listrik ini bahkan mampu menjadi EV nomor satu di Negeri Tirai Bambu selama beberapa bulan berturut-turut.
“Tapi memang Xingyuan ini kan sebagai salah satu produk yang di China-nya pun juga kan sangat diterima ya. Nomor satu gitu kan, bahkan di China-nya sudah berapa bulan berturut-turut. Nah kita harapkan sih menjadi salah satu produk unggulan kita juga nantinya,” katanya.
Ketika disinggung apakah Xingyuan bakal bersaing langsung dengan BYD Atto 1, Geely menepis hal tersebut. Menurutnya, segmen yang disasar berbeda.
Meski demikian, saat dikonfirmasi soal harga jual mobil listrik ini Geely memperkirakan bakal lebih tinggi dari BYD Atto 1. Hal ini karena di pasar asalnya pun, Xingyuan dibanderol lebih mahal.
“Kita belum bisa sampaikan (harganya) lah. Yang pasti akan lebih mahal dari BYD Atto 1. Karena memang di China-nya pun lebih mahal dari Atto 1,” ungkapnya.
Geely juga masih melihat respons pasar untuk menentukan skema perakitan di Indonesia. Saat Xingyuang diterima dengan baik, porsi perakitan lokal nantinya bisa lebih besar.
“Tahun depan kan kita akan melihat market juga ya. Ketika ini diterima sangat baik ya mungkin kan pasti persentase dirakitnya pun juga mungkin bisa lebih banyak. Nah itu kita lihat tahun depan, tahun depan kita CKD k...