Hal ini untuk memeriksa kelayakan makanan yang diproduksi dapur SPPG, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan seperti keracunan yang terjadi di beberapa daerah lain.
"Dalam waktu dekat ini kita akan turun langsung ke dapur SPPG untuk mengecek langsung prosesnya dari awal hingga seperti apa mekanisme penyalurannya," kata Wakil Ketua DPRD Sulut, Royke Anter.
Menurut Royke, inspeksi akan dilakukan secara random, sehingga tidak ada SPPG yang tahu kedatangan mereka. Hal ini, selain bisa melihat secara nyata pekerjaan mereka, juga bisa memastikan tidak ada setingan dalam kegiatan tersebut.
"Jadi tidak ada jadwal. Kita random turunnya di mana. Kita ingin ini benar-benar inspeksi yang tanpa diberitahu terlebih dahulu," ujarnya.
Lebih lanjut, Royke mengaku jika nanti menemukan adanya indikasi kesalahan prosedur yang bisa menyebabkan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, maka pihaknya akan melaporkannya ke pemerintah termasuk ke Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera menindaklanjutinya dengan tegas.
"Karena itu merugikan dan melanggar hukum (terjadi kesalahan prosedur), jadi harus diproses tegas. Semoga di Sulawesi Utara ini tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ujar politisi Partai Demokrat ini kembali.