Plt Menteri BUMN Dony Oskaria menyoroti aset BUMN yang belum dimanfaatkan dengan maksimal. Ia menegaskan aset yang dimiliki perusahaan negara harus membawa dampak positif ke masyarakat.
“BUMN ini kan milik rakyat, enggak ada gunanya juga kalau BUMN itu tidak memberikan hasil buat rakyat,” kata Dony dalam Rapat dengan Pimpinan DPR RI tentang strategi percepatan reforma agraria, Rabu (24/9).
Dalam rapat itu, Dony menegaskan Kementerian BUMN juga menginginkan agar semua aset BUMN produktif. Ia sudah menyiapkan dua skema untuk memanfaatkan aset BUMN yang belum dikelola dengan baik.
Skema pertama yaitu Kementerian BUMN terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pemanfaatan aset.
“Yang kedua adalah kami juga sangat terbuka, tadi disampaikan juga oleh Pak Nusron (Menteri ATR), dan ini sudah beberapa juga yang kami lakukan Pak. Sebetulnya kita bisa saja menerbitkan dalam bentuk kerja sama itu adalah HGB di atas HPL yang sebetulnya kualitasnya hampir mirip dengan ultimate yang diharapkan,” ujar Dony.
“HGB di atas HPL ini kalau in case kita mau perbankan juga bisa sebetulnya. Jadi kalau kita menerbitkan HGB di atas HPL-nya milik kita itu juga bisa dengan jangka waktu tertentu. Tadi sudah disampaikan bisa 30 tahun kemudian kita bisa perpanjang. Dan normalnya kami bisa sampai dengan 80 tahun, dua kali perpanjang plus,” tambahnya.
Dony memandang kedua skema ini menjadi solusi bagi Kementerian BUMN dalam mengelola aset. Sebab, kata Dony, aset yang tidak dimanfaatkan tersebut hanya tercatat sebagai aset, tetapi tidak memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
“Karena itu yang sampai yang ada di kekuasaan Kementerian BUMN Pak, dua ini bisa dilakukan. Jadi buat saya ini sesuatu yang nanti bisa kita selesaikan,” tutu Dony.