Pemerintah melalui Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Cs-137) masih menangani kejadian khusus cemaran yang terdeteksi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
Hingga Kamis (2/10), Satgas Bidang I Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi telah melakukan serangkaian upaya dekontaminasi secara menyeluruh.
Tim tersebut mengangkat material yang memiliki tingkat radiasi tinggi menggunakan peralatan berat, kemudian memindahkannya ke fasilitas penyimpanan sementara (interim storage) milik PT PMT.
Kemudian, sebagai upaya pengendalian dampak radioaktif, pada truk pengangkut sumber radiasi dilakukan pencegahan paparan radiasi seperti dinding ruang angkut yang dilapisi pelat logam timbal untuk menghindari pancaran kepada lingkungan maupun pengemudi.
Di salah satu titik terkontaminasi, yang diberi nama Lokasi F, sekitar dua tas besar material dan enam drum High-Density Polyethylene (HDPE) dengan kadar radiasi tinggi telah berhasil diamankan.
Total, dari lokasi A dan F telah diangkat sedikitnya 20 drum, 17 jumbo bag dan 3 pallet. Proses pengangkatan dan pengangkutan material terkontaminasi akan terus dilakukan hingga seluruh area yang terpapar radionuklida Cs-137 dinyatakan bersih.
Sepanjang proses pelaksanaan dekontaminasi di lokasi A & F, Tim Satgas dipandu oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir untuk melindungi keselamatan pelaksana kerja dari paparan radiasi yang berlebihan dan membahayakan.
Untuk mencegah meluasnya kontaminasi, Tim Satgas Brimob KBRN POLRI melakukan pengawasan ketat terhadap setiap kendaraan yang keluar-masuk kawasan industri. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan tidak ada kendaraan yang membawa jejak radiasi ke luar kawasan.
Kasus cemaran radiasi ini telah ditetapkan sebagai kejadian khusus oleh pemerintah, sehingga seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat penanganan dan memastikan kawasan yang terdampak kembali aman.
Pemerintah menekankan pentingnya sinergi, keterbukaan informasi, dan partisipasi publik dalam proses pemulihan lingkungan hidup dari ancaman kontaminasi bahan radioaktif.
“Kerja sama lintas sektor, keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi publik. Dukungan dari seluruh elemen diharapkan dapat memperkuat upaya menjaga keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat dari risiko kontaminasi bahan radioaktif,” kata Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangannya, Jumat (3/10).
Dari sisi kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah memeriksa 1.562 pekerja yang beraktivitas di kawasan industri dan wilayah sekitarnya hingga radius 5 kilometer.
Mereka yang terindikasi terpapar radiasi telah diberikan obat prussian blue, penawar racun yang berfungsi mengeluarkan radionuklida Cs-137 dari dalam tubuh.
Ke depan, Satgas akan terus melanjutkan kegiatan dekontaminasi lanjutan di seluruh titik yang terdeteksi paparan Cs-137 serta melakukan pemetaan ulang area terpapar untuk memastikan tidak ada sumber radiasi yang terlewatkan.