Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa partai beringin akan terus mendukung pemerintahan. Ia menyebut, menjadi oposisi bukanlah budaya Golkar.
“Kita gak punya budaya oposisi. Begitu Ketua Umum Golkar mau oposisi, ya lewat barang itu, tunggu hari aja. Dan sudah terjadi berkali-kali,” ucap Bahlil di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, pada Jumat (3/10).,
Menurut Bahlil, Ketum Golkar yang mau mencoba menjadi oposisi artinya sedang uji nyali.
“Coba, coba aja coba. Uji nyali. Gak bisa, bos,” ucap Bahlil.
“Mau uji nyali? Gak bisa, bos. Saya pikir kalau persoalan nyali ya, saya gak terlalu hebat, tapi bisa lah diuji. Tapi nyali yang harus terukur,” tambahnya.
Ia pun menyebut bahwa di dalam sejarah Golkar, partai beringin ini dilahirkan untuk menjadi instrumen politik pemerintah.
“Makanya sejarah ini penting saya sampaikan, bahwa Golkar ini dilahirkan untuk menjadi instrumen politik pemerintah dalam rangka mewujudkan cita-cita proklamasi yang ada pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Itu,” tandas ucap Bahlil.
Ia pun menyebut, siapa pun yang menjadi presiden Indonesia, Golkar harus selalu berada di dalam kabinet.
“Kita itu harus seperti Teh Sosro. Apa pun makanannya, minumannya Teh Sosro. Artinya, siapa pun presidennya, anggota kabinetnya harus dari Golkar. Karena karya-kekaryaan itu di situ. Esensinya di sana,” ucap Bahlil.