Istanbul (ANTARA) - Sekitar 137 aktivis, termasuk 36 warga Turki yang ditahan Israel karena ikut serta dalam konvoi kapal Global Sumud Flotilla, sebuah misi bantuan kemanusiaan untuk Gaza, diterbangkan ke Istanbul pada Sabtu (4/10).
Pesawat Turkish Airlines yang membawa para aktivis itu berangkat dari Bandara Ramon di Kota Eilat, Israel selatan, dan mendarat di Bandara Istanbul pukul 15.50 waktu setempat (07.50 WIB). Mereka disambut oleh para pejabat dan kerumunan besar warga setibanya di bandara.
Menurut lembaga penyiaran TRT, para aktivis akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan juga akan dibawa ke Departemen Kepolisian Istanbul untuk memberikan pernyataan.
Pernyataan mereka akan menjadi bagian dari penyelidikan yang diluncurkan oleh Kantor Kepala Kejaksaan Umum Istanbul terkait penahanan warga negara Turki oleh Israel setelah kapal mereka dicegat oleh Israel di perairan internasional.
Sumber-sumber di Kementerian Luar Negeri Turki membenarkan bahwa di antara para aktivis tersebut, terdapat warga negara AS, Uni Emirat Arab, Aljazair, Maroko, Italia, Kuwait, Libya, Malaysia, Mauritania, Swiss, Tunisia, dan Yordania.
Konvoi tersebut, yang terdiri dari 42 kapal dan lebih dari 400 sukarelawan dari 40 lebih negara, berangkat pada Agustus untuk menantang blokade laut Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan penting, termasuk pasokan makanan dan medis.
Namun, militer Israel mencegat semua kapal itu di perairan internasional.
Israel memberlakukan blokade laut di Gaza pada 2007 setelah Hamas menguasai wilayah kantong Palestina di pesisir itu.
Pembatasan itu semakin diperketat usai serangan lintas perbatasan yang dilakukan kelompok perlawanan Hamas ke Israel selatan pada Oktober 2023.
Sumber: Xinhua
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.