Jakarta (ANTARA) - Simon Tay, ketua Singapore Institute of International Affairs (SIIA), menilai kelompok masyarakat perlu membangun gerakan komprehensif untuk mendorong tata kelola yang baik dan memberantas korupsi di pemerintahan.
"Saya pikir membina koalisi luas, yang menyatukan peran efisiensi dengan transparansi, edukasi, dan penegakan hukum, akan menjadi salah satu kuncinya," kata Tay dalam "ASEAN for the People’s Conference" yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Sabtu (4/10).
Dia mengatakan bahwa sepanjang pengamatannya, peran kelompok masyarakat sipil di Asia Tenggara belum terlalu besar dalam mewujudkan tata kelola yang baik dan mencegah korupsi.
Pasalnya, kata dia, isu-isu yang diangkat oleh organisasi masyarakat seringkali hanya berkutat pada penindakan kasus tertentu serta belum mengusung upaya dan agenda yang lebih luas.
Akademisi National University of Singapore (NUS) itu mendorong masyarakat sipil untuk membentuk koalisi besar dengan tugas dan fungsi yang beragam guna membawa agenda antikorupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik secara lebih menyeluruh.
"Saya juga memandang masyarakat sipil harus dapat memilih langkah politik yang tepat untuk tujuan tersebut," kata Tay yang pernah menjadi anggota Parlemen Singapura.
Selain peran kelompok masyarakat, pemerintah tetap memiliki peran penting dalam memastikan tata kelola yang baik serta mencegah korupsi di negaranya, antara lain dalam investasi, kata dia.
Dia menambahkan bahwa pencegahan korupsi dalam investasi asing penting dilakukan, tetapi harus dibarengi dengan upaya agar masyarakat setempat mendapat manfaat dan keuntungan investor tetap terjamin.
Salah satu caranya, kata Tay, adalah dengan menjamin supremasi hukum untuk mencegah tindak korupsi terjadi dalam proses penanaman modal asing tersebut.
"Dengan demikian, saat kita menerima limpahan peluang kerja dan investasi baru, hal-hal ini tidak lantas menjadi sumber korupsi," kata dia.
Baca juga: Marty Natalegawa: ASEAN bertahan karena terus bertransformasi
Baca juga: Marty: Sentralitas ASEAN terkait dengan relevansinya bagi masyarakat
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.