Kepolisian Manchester, Inggris, merilis perkembangan terbaru terkait serangan yang menargetkan umat Yahudi di sinagoge setempat. Kepala kepolisian Manchester mengungkap, luka yang dialami dua korban tewas merupakan luka tembak.
"Ahli Patologi Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan bahwa salah satu dari korban tewas menderita luka yang konsisten dengan luka tembak," kata kepolisian Manchester dalam keterangannya, dikutip dari BBC, Jumat (3/10).
Kepolisian menyatakan tersangka penyerangan sinagoge, Jihad Al Shamie, tidak membawa senjata api. Keterangan polisi sebelumnya mengungkap pelaku membawa pisau.
"Diyakini bahwa tersangka, Jihad Al Shamie, tidak memiliki senjata api dan satu-satunya tembakan dilepaskan dari Petugas Senjata Api Resmi Kepolisian Manchester saat berupaya mencegah pelaku memasuki sinagoge dan membahayakan komunitas Yahudi," lanjut pernyataan itu.
Dengan demikian, kepolisian Manchester mengakui luka tembak yang dialami korban tewas berasal dari tembakan senjata senjata petugas.
"Oleh karena itu, berdasarkan pemeriksaan forensik lebih lanjut, luka ini terjadi akibat konsekuensi tragis dan tak terduga dari tindakan mendesak yang diambil petugas saya untuk mengakhiri serangan keji ini," ujar pernyataan itu.
Kepolisian Manchester juga mengungkap ada satu korban luka tembak yang mendapat perawatan di rumah sakit. Untungnya, luka yang dialami tidak parah dan mengancam nyawanya. Korban luka teridentifikasi sebagai Yony Finlay.
"Diyakini kedua korban berada berdekatan di balik pintu sinagoge, karena para jemaah bertindak berani untuk mencegah pelaku masuk ke sinagoge," pungkasnya.