Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa otak pria cenderung menyusut lebih cepat dibandingkan otak wanita seiring bertambahnya usia.
Meski otak pria menyusut lebih signifikan, namun wanita yang justru lebih banyak didiagnosis menderita penyakit Alzheimer, dilansir Fox News.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences itu menganalisis lebih dari 12.000 hasil pemindaian otak melalui magnetic resonance imaging (MRI) dari hampir 5.000 orang sehat berusia antara 17 hingga 95 tahun.
Setiap peserta menjalani pemindaian MRI lebih dari satu kali sehingga memungkinkan para peneliti mengukur perubahan otak yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Hasilnya menunjukkan bahwa banyak bagian otak pria yang menyusut lebih cepat dibandingkan otak wanita, terutama area yang paling terpengaruh berkaitan dengan memori, emosi, dan pemrosesan sensorik seperti area hipokampus dan parahipokampus.
Sebaliknya, otak wanita tampak lebih mampu mempertahankan ukurannya di lebih banyak area, meski peneliti juga mencatat adanya sedikit pembesaran ruang berisi cairan di dalam otak yang dikenal sebagai ventrikel.
Baca juga: Hari Alzheimer dan teknologi taklukkan lupa
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun otak pria menyusut lebih cepat di lebih banyak area dibandingkan wanita, hal itu tidak menjelaskan mengapa wanita lebih sering terkena penyakit Alzheimer dibandingkan pria.
Para peneliti menduga ada banyak faktor lain yang berperan, salah satunya ialah tendensi bahwa wanita umumnya hidup lebih lama dibandingkan pria, di mana semakin panjang usia seseorang maka semakin besar pula peluang terjadinya Alzheimer.
Selain itu, faktor perubahan hormonal yakni menurunnya kadar estrogen saat wanita menopause juga bisa memengaruhi penuaan sel-sel otak. Di samping itu, wanita mungkin lebih sering mencari bantuan medis saat mulai mengalami gangguan memori sehingga kasus Alzheimer pun lebih banyak terdeteksi pada wanita.
Untuk itu, temuan ini menggarisbawahi penyusutan otak bukanlah kunci utama yang menentukan risiko penyakit Alzheimer antara pria dan wanita, melainkan kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebagaimana diuraikan di atas.
Baca juga: Gangguan pembersihan otak secara mandiri dapat picu alzheimer
Baca juga: Memahami Alzheimer: Penyakit otak yang kerap mengancam lansia
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 month ago
33







































