Mengenal quiet covering dan dampaknya pada karir karyawan Gen Z

1 week ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Istilah quiet covering belakangan ramai diperbincangkan, terutama di kalangan Gen Z yang mulai memasuki dunia kerja. Dinamika kerja di era modern melahirkan berbagai istilah baru yang menggambarkan bagaimana pekerja menyikapi tuntutan dan ekspektasi perusahaan.

Fenomena quiet covering dianggap memberi makna tersendiri bagi karyawan Gen Z. Mereka ingin diterima di lingkungan kerja tanpa harus kehilangan peluang untuk berkembang dalam karir. Intinya, mereka hanya berharap dihargai atas kompetensi dan kontribusi yang diberikan.

Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan quiet covering hingga menjadi kebiasaan di kalangan Gen Z di tempat kerja? Berikut penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: 12 tanda bahwa seseorang tidak dewasa secara emosional

Pengertian quiet covering

Istilah quiet covering pertama kali dikenalkan oleh Profesor Kenji Yoshino. Konsep ini merujuk pada praktik seseorang yang menyembunyikan identitas pribadi demi menghindari diskriminasi, stereotip, maupun penilaian negatif.

Secara sederhana, quiet covering bisa diartikan sebagai kecenderungan karyawan untuk menutup kehidupan pribadinya. Tujuannya agar tetap terlihat profesional dan dianggap lebih layak ketika ada peluang promosi jabatan.

Di kalangan Gen Z, praktik ini kerap ditunjukkan dengan memasang ekspresi datar atau wajah tanpa emosi saat berinteraksi, sehingga orang lain sulit membaca ketertarikan maupun kondisi sebenarnya. Dengan cara itu, quiet covering seolah menjadi bentuk perlindungan diri dari penilaian orang lain.

Bahkan, hampir separuh Gen Z memilih menutupi masalah pribadi, baik terkait pengalaman hidup maupun kesehatan mental. Mereka ingin menunjukkan bahwa generasi ini bukan generasi yang rapuh, melainkan mampu menguatkan diri di lingkungan kerja agar tetap terlihat profesional.

Alasan quiet covering

Hasil riset dari Hu-X dan Hi-Bob menunjukkan bahwa 97 persen karyawan pernah melakukan quiet covering setidaknya beberapa kali, dan 67 persen melakukannya cukup sering.

Temuan tersebut juga memperlihatkan bahwa Gen Z memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menyembunyikan identitas pribadi dibandingkan generasi Baby boomers. Beberapa alasan utama Gen Z melakukan quiet covering antara lain:

• Menjaga profesionalisme (55 persen)

• Mencari penerimaan sosial (48 persen)

• Menghindari diskriminasi (46 persen)

• Membuka peluang kenaikan gaji, promosi, atau bonus (46 persen)

• Meningkatkan penilaian kinerja tahunan (43 persen)

Baca juga: Psikolog: Seimbangkan waktu untuk kesenangan diri dan tanggung jawab

Dampak quiet covering

Setiap perilaku tentu menimbulkan konsekuensi tertentu, tergantung pada kemampuan beradaptasi dan kecerdasan emosional individu. Namun, jika quiet covering dilakukan secara berlebihan, beberapa dampak negatif yang mungkin muncul di antaranya:

• Menurunnya produktivitas

• Berkurangnya motivasi kerja

• Terhambat-nya perkembangan karir

• Terpengaruh-nya kehidupan pribadi di luar kantor

• Meningkatnya risiko stres

• Dampak buruk bagi kesehatan mental

Baca juga: Mengenal "functional freeze", kondisi beku seseorang yang alami stres

Baca juga: Jangan remehkan, ini dampak kurang tidur bagi kesehatan tubuh & mental

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article