Moskow (ANTARA) - Uni Eropa menegaskan penolakannya terhadap setiap upaya mengubah batas wilayah Ukraina dan menolak pembatasan yang dapat melemahkan angkatan bersenjata negara itu, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Ahad.
Sikap tegas UE itu mencerminkan posisi blok tersebut di tengah meningkatnya pembicaraan mengenai proposal perdamaian baru yang diinisiasi Presiden Donald Trump.
Dalam pernyataannya, von der Leyen menekankan bahwa prinsip utama bagi perdamaian yang adil dan berkelanjutan adalah penghormatan terhadap kedaulatan Ukraina.
“Batas tidak boleh diubah dengan kekerasan. Dan sebagai negara berdaulat, tidak boleh ada pembatasan terhadap angkatan bersenjata Ukraina yang membuat negara itu rentan terhadap serangan di masa depan dan sekaligus melemahkan keamanan Eropa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap kesepakatan damai harus mencerminkan peran sentral Uni Eropa dalam menjamin keamanan Ukraina, seraya menegaskan bahwa Brussel akan terus bekerja sama dengan Ukraina, negara anggota, Koalisi Negara Bersedia, dan Amerika Serikat untuk mendorong kemajuan nyata menuju perdamaian.
Baca juga: Trump sebut rencana perdamaian Ukraina belum tawaran final
Pernyataan itu muncul setelah laporan media AS pada Rabu, mengutip pejabat pemerintahan Washington, bahwa Presiden Donald Trump menyetujui rencana 28 poin untuk penyelesaian konflik Ukraina.
Rencana tersebut dilaporkan mencakup pengurangan bantuan militer AS, pengakuan resmi terhadap Gereja Ortodoks Ukraina kanonik, pemberian status resmi bagi bahasa Rusia, pengurangan ukuran angkatan bersenjata Ukraina, serta pelarangan pasukan asing dan senjata jarak jauh di wilayah negara itu.
Dokumen itu juga mengasumsikan bahwa AS dan beberapa negara lain akan mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah sah Rusia—sebuah usulan yang sangat sensitif dan ditentang keras oleh Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa.
Pada Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa rencana perdamaian baru Trump dapat menjadi dasar bagi penyelesaian akhir konflik, meski belum jelas bagaimana Moskow akan merespons secara resmi atau sejauh mana Rusia bersedia mengikuti peta jalan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Trump: Zelenskyy 'hampir' menyetujui rencana perdamaian
Penerjemah: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

16 hours ago
1




































