Psikologi lanjut usia: Ini alasan mengapa lansia mirip anak kecil

1 week ago 26
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Seiring bertambahnya usia, manusia tak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikologis. Pada masa lanjut usia, sebagian orang kerap menunjukkan perilaku yang mirip dengan anak-anak, mulai dari sifat emosional, mudah lupa, hingga ketergantungan pada orang lain.

Fenomena ini erat kaitannya dengan penurunan fungsi kognitif dan kondisi kesehatan yang menyertai proses penuaan. Faktor psikologis serta kondisi kesehatan turut mempengaruhi proses tersebut.

Tak jarang, hal ini berdampak signifikan terhadap kemampuan melakukan aktivitas fisik hingga menimbulkan perilaku yang mirip dengan anak-anak. Lantas, apa saja alasan psikologis yang membuat lansia sering kali bersikap seperti anak-anak? Berikut ulasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Kemenkes: Perbaikan gizi harus dimulai dari masa hamil hingga lansia

Alasan perubahan psikologi lanjut usia seperti anak-anak

1. Rasa kesepian

Banyak lansia kerap merasakan kesepian karena aktivitas mereka semakin terbatas. Bahkan untuk hal-hal sederhana seperti makan, minum, mandi, atau sekadar keluar rumah, sering kali harus bergantung pada orang lain.

Kondisi ini bisa menimbulkan rasa frustrasi karena kebebasan yang dulu dimiliki kini berkurang. Situasi tersebut memicu perubahan perilaku, terutama saat rasa bosan melanda.

Tak jarang, lansia merindukan suasana ramai atau kegiatan baru untuk menghibur diri, misalnya sekadar makan bersama keluarga di luar rumah. Dalam momen seperti ini, sikap dramatis sering ditunjukkan sebagai cara untuk menarik perhatian.

2. Butuh perhatian lebih

Seiring bertambahnya usia, beberapa lansia berperilaku layaknya anak-anak dengan mencari cara agar mendapatkan perhatian keluarga. Ada yang berpura-pura sakit atau menunjukkan ketidakberdayaan agar orang-orang di sekitarnya memberi lebih banyak perhatian. Tindakan ini biasanya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk merasa memiliki peran penting di dalam keluarga.

Baca juga: Jadwal & cara cek status penerima bansos KLJ September 2025

3. Emosi yang mudah meningkat

Stabilitas emosi menjadi hal krusial bagi lansia. Ketika emosinya tidak terkontrol, mereka berharap mendapatkan pembelaan sekaligus kasih sayang penuh dari keluarga.

Sama halnya dengan anak-anak, kenyamanan emosional bagi lansia bisa diperoleh melalui perhatian khusus, kata-kata yang menenangkan, serta sentuhan penuh kasih, seperti pelukan.

4. Merasa kehilangan peran

Banyak lansia merasa dirinya tidak lagi bisa diandalkan, berbeda dengan masa muda ketika mereka berperan besar sebagai orang tua atau figur utama di keluarga. Hilangnya peran tersebut sering mempengaruhi kondisi psikologis, membuat mereka merasa tidak berdaya.

Akibatnya, muncul sikap tertentu untuk menunjukkan bahwa keberadaan mereka masih penting. Tak jarang hal ini diekspresikan dengan perilaku yang terkesan manja, banyak menuntut, meminta hal-hal di luar kebiasaan, atau mencari kegiatan yang membuat mereka merasa berguna.

Perilaku tersebut wajar terjadi selama proses penuaan, namun penting bagi keluarga untuk memahami kondisi ini agar dapat memberikan dukungan emosional, perhatian, serta ruang bagi lansia untuk tetap merasa dihargai dan memiliki peran berarti dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Jumlah warga Jepang berusia 100 tahun tembus 99.763

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article