Jenewa (ANTARA) - Pejabat senior Amerika Serikat dan Ukraina, Ahad, menggelar pembicaraan di Jenewa untuk membahas proposal baru yang bertujuan mendorong upaya perdamaian di Ukraina.
Delegasi AS dipimpin Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan utusan Presiden Donald Trump, Steve Witkoff. Sementara delegasi Ukraina dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Andriy Yermak. Menteri Angkatan Darat AS Daniel Driscoll juga berada di Jenewa sebagai bagian dari rombongan.
“Niat kami adalah memastikan hasil sekuat mungkin bagi Ukraina,” kata seorang pejabat AS kepada kantor berita Swiss Keystone-ATS, seraya menekankan bahwa pembahasan ini masih bersifat eksploratif.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tim yang berada di Swiss sedang bekerja untuk merumuskan “langkah-langkah mengakhiri perang.”
Dalam pernyataannya di platform X, ia menyambut baik kembalinya upaya diplomatik dan berharap pembicaraan dapat berlangsung konstruktif.
“Tim Ukraina dan Amerika, juga para mitra Eropa, terus berkomunikasi erat. Saya berharap ada hasil,” ujarnya.
Zelenskyy menegaskan perlunya menghentikan pertumpahan darah dan menjamin agar “perang tidak kembali meletus.”
“Saya menunggu hasil pembicaraan hari ini dan berharap semua pihak bersikap konstruktif. Kita membutuhkan hasil positif,” katanya.
Penasihat keamanan Inggris, Prancis, dan Jerman bertemu delegasi Ukraina
Yermak dalam unggahannya di X mengonfirmasi bahwa delegasi Ukraina memulai pertemuan di Jenewa dengan para penasihat keamanan nasional Inggris, Prancis, dan Jerman: Jonathan Powell, Emmanuel Bonne, dan Gunther Sauter.
Ia mengatakan pertemuan berikutnya akan digelar dengan delegasi AS.
“Kami datang dengan semangat yang sangat konstruktif,” ujarnya.
“Secara keseluruhan, hari ini dijadwalkan serangkaian pertemuan dalam berbagai format. Kami terus bekerja untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan bagi Ukraina,” tambahnya.
Belum jelas apakah Uni Eropa akan ikut serta dalam pertemuan AS–Ukraina. Seluruh pembicaraan dijadwalkan berlangsung tertutup bagi media.
Saluran terpisah untuk berdialog dengan perwakilan Rusia diperkirakan dibuka pada tahap selanjutnya.
Rencana 28 poin menuai kekhawatiran
Rencana 28 poin yang diajukan AS untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari 3,5 tahun itu menjadi agenda utama pembahasan di Jenewa, di mana perwakilan Washington, Kiev, dan sejumlah ibu kota Eropa bertemu membahas perinciannya.
Presiden Trump menyatakan pada Sabtu bahwa rencana tersebut bukan “penawaran final,” menyusul kekhawatiran yang muncul di Kyiv dan negara-negara sekutunya.
Rancangan tersebut tampaknya meminta Ukraina menyerahkan wilayah tambahan kepada Rusia, membatasi ukuran militernya, dan secara resmi membatalkan upaya bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Trump memberi tenggat kepada Zelenskyy hingga Kamis untuk memberikan jawaban.
Zelenskyy mengatakan dirinya menghadapi pilihan sulit antara “kehilangan martabat atau berisiko kehilangan mitra utama.”
Pada Sabtu, para pemimpin sembilan negara Eropa, ditambah Jepang, Kanada, dan pejabat tinggi Uni Eropa menyampaikan kekhawatiran mereka atas pembatasan yang diusulkan terhadap angkatan bersenjata Ukraina.
Mereka memperingatkan bahwa pembatasan tersebut “akan membuat Ukraina rentan terhadap serangan di masa depan.”
Baca juga: Trump sebut rencana perdamaian Ukraina belum tawaran final
Baca juga: Rusia sebut Ukraina belum beri sinyal lanjutkan perundingan damai
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

15 hours ago
1




































