Ankara (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berniat meningkatkan "diplomasi lewat telepon" dalam beberapa hari mendatang untuk memfasilitasi penyelesaian konflik Ukraina, ungkap seorang sumber diplomatik Turki kepada RIA Novosti pada Selasa.
Erdogan menyatakan pada Senin bahwa setelah percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, ia berencana untuk membahas agenda Ukraina dengan mitra-mitra asing, termasuk, jika ada kesempatan, dengan Presiden AS Donald Trump.
"Presiden [Erdogan] memang bermaksud untuk mengadakan serangkaian percakapan telepon dengan mitra-mitranya, selain dengan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berlangsung, sementara situasi di Ukraina akan dibahas pada pertemuan Komite Eksekutif Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa," kata sumber tersebut.
Sumber tersebut menambahkan bahwa dalam pertemuan-pertemuan mendatang, presiden Turki berencana untuk menyampaikan visinya sendiri tentang kemungkinan jalur penyelesaian dan menegaskan kembali kesiapan Ankara untuk bertindak sebagai mediator.
Namun, diplomat tersebut menyatakan bahwa belum ada tanggal pasti mengenai jadwal percakapan Erdogan dengan Trump, dan informasi itu akan diberikan "pada waktunya."
Sejak pekan lalu, AS telah mempromosikan proposal perdamaian baru untuk Ukraina dan mengirim negosiator ke Jenewa pada Minggu untuk berunding dengan Ukraina.
Rencana perdamaian awal yang berisi 28 poin kemudian direvisi menjadi 19 poin, menghapus beberapa poin seperti pengurangan angkatan bersenjata Ukraina, pengurangan bantuan militer AS, dan pelarangan kehadiran militer asing di Ukraina, serta seperti dilaporkan sebelumnya pengakuan wilayah Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.
Sebelumnya pada hari itu, media AS melaporkan bahwa Menteri Angkatan Darat AS Daniel Driscoll akan bertemu dengan para pejabat Rusia di Abu Dhabi pada Selasa untuk membahas rencana baru tersebut.
Pada 21 November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa rencana perdamaian baru Trump dapat menjadi dasar bagi penyelesaian akhir di Ukraina.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Putin-Erdogan bahas hubungan bilateral dan situasi Ukraina via telepon
Baca juga: PBB belum terima hasil pembicaraan AS-Ukraina di Jenewa
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

7 hours ago
1






































