Trump terima undangan Xi Jinping untuk berkunjung ke China pada April

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Senin (24/11) bahwa ia telah menerima undangan Presiden China Xi Jinping untuk berkunjung ke Beijing pada April tahun depan.

Dalam pembicaraan via telepon tersebut, Xi Jinping menyampaikan bahwa ia akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat pada akhir tahun 2026.

Trump, melalui sebuah unggahan di media sosial, mengklaim bahwa hubungan AS-China sangat kuat.

Panggilan antara kedua pemimpin tersebut dilakukan setelah pertemuan langsung mereka di Busan, Korea Selatan, pada 30 Oktober sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Sembari menyebut percakapan telepon itu sangat baik, Trump mengatakan ia dan Xi membahas perang antara Ukraina dan Rusia, fentanyl, kedelai, serta produk pertanian lainnya. Trump juga menekankan bahwa kedua pihak telah membuat kesepakatan yang baik dan sangat penting bagi para petani Amerika.

“Panggilan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan kami yang sangat sukses di Korea Selatan tiga minggu lalu. Sejak saat itu, telah ada kemajuan signifikan di kedua belah pihak dalam menjaga agar kesepakatan kami tetap relevan dan akurat. Kini kami dapat mengarahkan pandangan pada gambaran besar,” tulis Trump di Truth Social.

“Untuk itu, Presiden Xi mengundang saya untuk berkunjung ke Beijing pada April, yang saya terima, dan saya membalasnya dengan mengundangnya sebagai tamu dalam Kunjungan Kenegaraan di AS akhir tahun nanti,” tambahnya.

Lebih lanjut, Trump mengatakan ia dan Xi sepakat bahwa penting bagi para pemimpin untuk sering berkomunikasi.

Rencana kunjungan Trump ke Beijing menarik perhatian besar di Seoul di tengah spekulasi bahwa ia mungkin mencoba menghidupkan kembali diplomasi pribadi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat berada di Asia Timur Laut.

Trump telah berulang kali menyatakan keterbukaannya untuk melanjutkan keterlibatan dengan Kim.

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Zelenskyy sebut akan bahas isu sensitif dalam rencana perdamaian Trump

Baca juga: Trump: Pembicaraan telepon dengan Xi berlangsung "sangat baik"

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.