Trump kirim delegasi Pentagon ke Ukraina bahas perundingan damai

Ankara (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mengirimkan delegasi tingkat tinggi Pentagon ke Ukraina untuk memulai kembali perundingan perdamaian yang bertujuan menghentikan perang Rusia di Ukraina, menurut laporan media.

Delegasi tersebut dipimpin oleh Sekretaris Angkatan Darat Dan Driscoll dan didampingi oleh dua jenderal bintang empat yang dikirim sebagai bagian dari upaya baru untuk menghidupkan kembali perundingan antara Kiev dan Moskow, seorang pejabat mengatakan kepada The Wall Street Journal (WSJ).

Kelompok tersebut dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Rabu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pejabat senior pemerintah, para pemimpin militer, dan perwakilan industri pertahanan, sementara Driscoll juga diperkirakan akan bertemu dengan pejabat Rusia di kemudian hari.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada WSJ bahwa kunjungan Driscoll bertujuan untuk menilai "fakta di lapangan" dan memberikan pengarahan kepada Gedung Putih mengenai hal tersebut.

"Presiden telah menegaskan bahwa sudah waktunya untuk menghentikan pembunuhan dan membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang," kata pejabat itu.

Keputusan Gedung Putih untuk menunjuk Driscoll, yang portofolionya sebagian besar berfokus pada pelatihan dan perlengkapan tentara AS, mencerminkan rasa frustrasi atas kegagalan inisiatif sebelumnya dan keyakinan bahwa Moskow mungkin akan merespons lebih positif para utusan yang terkait dengan militer, menurut laporan tersebut.

Rencana untuk mengirim Driscoll, yang kuliah di Fakultas Hukum Yale bersama Wakil Presiden JD Vance, lahir dari diskusi antara Trump dan Vance, ujar pejabat tersebut kepada WSJ.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AS-Rusia disebut bahas rencana 28 poin akhiri perang Ukraina

Baca juga: Rusia tidak akan hadir dalam perundingan terkait Ukraina di Turki

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.