Jakarta (ANTARA) - Pada tanggal 28 Oktober, Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao yang mewakili pemerintah Tiongkok dan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz yang mewakili pihak negara-negara ASEAN menandatangani Protokol Pembaruan Zona Perdagangan Bebas (FTA) 3.0 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan para pemimpin negara-negara ASEAN lainnya.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Pembaruan CAFTA 3.0 tidak hanya menjadi langkah penting bagi Tiongkok dan ASEAN untuk bersama-sama mendorong kerja sama yang terbuka dan berkualitas tinggi, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama yang teguh antara Tiongkok-ASEAN untuk mengatasi tantangan ekonomi global. Pembaruan ini pasti akan menyuntikkan momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi regional, termasuk Indonesia.
Tiongkok dan ASEAN telah memulai proses pembangunan zona perdagangan bebas sejak tahun 2002. Dari versi 1.0 dan 2.0 hingga berkembang menjadi versi 3.0 saat ini, kita bersama-sama menyaksikan berbagai upaya dan praktik kedua belah pihak dalam mendorong integrasi ekonomi regional secara berkelanjutan.
Dibandingkan dengan model kerja sama awal yang berfokus pada pengurangan tarif dan perluasan akses pasar, Pembaruan CAFTA 3.0 menandai bahwa kerja sama kedua belah pihak telah memasuki tahap baru yang berorientasi pada "Pemberdayaan Melalui Sistem" dan "Pembentukan Regulasi Bersama".
Selain kerja sama tradisional dalam perdagangan dan investasi, Pembaruan CAFTA 3.0 memperkenalkan 9 bab baru yang mencakup ekonomi digital, ekonomi hijau, konektivitas rantai pasok, regulasi teknis dan prosedur standardisasi, prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, ketentuan sanitasi dan fitosanitasi, persaingan usaha dan perlindungan konsumen, pengembangan UMKM, serta kerja sama ekonomi dan teknis.
FTA Tiongkok-ASEAN terus berevolusi dari yang awalnya berfokus pada pengurangan tarif untuk perdagangan barang hingga perluasan akses pasar untuk perdagangan jasa, dan kini mendorong integrasi melalui penyelarasan regulasi dan standar.
Pembaruan CAFTA 3.0 semakin memperkuat fondasi kolaborasi industri dan rantai pasok melalui harmonisasi regulasi, pengakuan timbal-balik standar, dan konektivitas mekanisme, mendorong kerja sama zona perdagangan bebas dimulai dari transformasi "keterbukaan berbasis pergerakan faktor produksi" menuju tahapan baru "keterbukaan berbasis sistem" yang dengan jelas mencerminkan semakin mendalamnya jejak perkembangan kerja sama ekonomi regional.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
6

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































