PBB (ANTARA) - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, Kamis (20/11), mengatakan Moskow tidak terkejut dengan skandal korupsi yang terjadi di Ukraina.
“Bagi kami, ini bukan hal mengejutkan,” ujar Nebenzia dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Ia mengingatkan bahwa hampir di setiap pertemuan, Rusia menegaskan bahwa negara-negara Barat berurusan dengan rezim yang korup di Kiev dan memanfaatkan uang mereka untuk mengambil keuntungan dari perang.
“Hal itu begitu jelas hingga hanya orang buta yang tidak menyadarinya,” tambahnya.
Nebenzia juga menilai bahwa skala sesungguhnya dari skandal korupsi tersebut belum diketahui dan dugaan yang muncul saat ini baru merupakan bagian kecil dari masalah yang lebih besar.
Pada 10 November, Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) menyatakan sedang melakukan operasi khusus berskala besar di sektor energi dan merilis gambar yang menunjukkan tumpukan uang asing dalam sejumlah kantong.
Anggota parlemen Ukraina, Yaroslav Zheleznyak, mengatakan bahwa penyidik NABU telah menggeledah rumah mantan Menteri Energi German Galushchenko serta kantor operator pembangkit listrik tenaga nuklir Energoatom.
Media Ukrainska Pravda melaporkan bahwa NABU juga menggeledah rumah orang dekat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Timur Mindich. Menurut Zheleznyak, Mindich telah meninggalkan Ukraina sebelum penggeledahan dilakukan.
Tidak lama kemudian, NABU merilis rekaman percakapan antara Mindich, mantan kepala departemen keamanan Energoatom Dmytro Basov, dan penasihat Galushchenko, Ihor Myroniuk.
Pada 13 November, Zelenskyy menjatuhkan sanksi terhadap Mindich dan pendana utamanya, pengusaha berpengaruh Oleksandr Tsukerman.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Zelenskyy: Korupsi dan makar tidak akan ditoleransi di Ukraina
Baca juga: Laporan: Komisi Eropa diminta evaluasi dana energi Ukraina
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

3 days ago
5







































