Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan Jumat sore menguat sebesar 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.716 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.736 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat di level Rp16.719 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.742 per dolar AS.
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, mengatakan penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi kebijakan domestik yang solid.
“Rupiah menutup sesi perdagangan hari ini dalam kondisi menguat seiring meredanya tekanan global dan solidnya dukungan kebijakan domestik,” ucapnya.
Baca juga: Prospek pasar saham dan emas antara pemulihan dan risiko geopolitik
Dia menerangkan bahwa pelemahan dolar AS dari level tertinggi membuat tekanan eksternal berkurang pasca pasar melihat sinyal Federal Reserve (The Fed) takkan agresif dalam memotong suku bunga pada bulan Desember 2025.
Sentimen regional juga disebut cenderung positif menimbang mayoritas mata uang Asia turut terapresiasi, sehingga memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat di tengah kondisi risk-on yang mulai kembali.
Melihat sentimen dalam negeri, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dinilai menjadi katalis utama.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































