Jenewa (ANTARA) - Setelah melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan delegasi Ukraina, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio pada Minggu (23/11) malam waktu setempat menolak memberikan detail mengenai pembicaraan yang berlangsung hari itu di Jenewa antara AS, Ukraina, dan para mitra Eropa mengenai rencana perdamaian 28 poin.
Dalam konferensi pers sekitar pukul 18.00 waktu setempat, baik pihak AS maupun Ukraina mengonfirmasi "kemajuan" dalam pembicaraan mereka sebelumnya mengenai rencana yang diusulkan AS untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Meski mereka meminta awak media untuk menunggu informasi terbaru pada malam hari, hanya Rubio yang kembali memberikan keterangan kepada pers dua setengah jam kemudian.
Rubio menyampaikan dirinya tidak siap memberikan detail apa pun mengenai isu-isu spesifik yang sedang dinegosiasikan.
Rubio menegaskan kembali bahwa negosiasi pada hari itu berlangsung "produktif," seraya menambahkan dirinya masih "sangat optimistis" untuk mencapai kesepakatan dalam "jangka waktu yang sangat masuk akal dalam waktu dekat."
Namun, Rubio mengatakan, "Masih belum ada kesepakatan ... (beberapa) memerlukan keputusan dan konsultasi tingkat yang lebih tinggi." Dia menambahkan bahwa perbedaan tersebut meliputi aspek semantik atau bahasa, dan masih ada isu-isu yang "membutuhkan lebih banyak waktu untuk dibahas."
"Hal-hal yang masih dibahas bukanlah sesuatu yang tidak dapat diatasi," tegasnya. Dia menambahkan bahwa beberapa poin melibatkan ekuitas atau peran Uni Eropa (UE) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), yang memerlukan pembahasan lebih lanjut dengan mitra-mitra Eropa.
Delegasi Ukraina tidak kembali untuk konferensi pers kedua.
Usai pembicaraan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di media sosial mengatakan sangatlah penting untuk memastikan "langkah-langkah untuk mengakhiri perang itu efektif, dan bahwa semuanya dapat dilakukan."
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
3







































