Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Kiswatiningsih menyebut, belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait merebaknya keluhan warga soal debu hitam yang diduga berasal dari pabrik batu bara di Kaliabang Bahagia, Medan Satria, Bekasi.
Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji tim di lapangan sehingga belum dapat memberi komentar lebih lanjut.
“Saya sedang menunggu update hasil pengujian oleh tim,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Minggu (16/11).
Kiswati mengatakan, Dinas LH telah melakukan pengujian emisi selama 24 jam sesuai regulasi PP 22 Tahun 2021. Uji emisi dilakukan pada 13-14 november 2025 di 3 titik lokasi sesuai yang diadukan warga.
Selain pengujian emisi di tanggal tersebut, DLH juga melakukan pengecekan fisik ke industri yang lokasinya tidak jauh dari laporan warga.
"Hasil pengujian baru dapat diketahui 14 hari sesuai SOP laboratorium uji," tambah dia.
Sebelumnya, warga Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, lagi-lagi dibuat resah akibat debu hitam yang belakangan menempel di rumah, lantai, hingga perabotan.
Gangguan lingkungan ini disebut sudah berulang, bahkan terjadi hampir setiap tahun, namun kali ini dampaknya dinilai paling parah.
Debu pekat diduga berasal dari aktivitas pembakaran batu bara sebuah pabrik di sekitar permukiman. Sayangnya, hingga kini DLH Kota Bekasi dinilai tak kunjung bertindak tegas.
Ketua RT 001 RW 004, Saepudin, mengaku warganya sudah sangat terganggu. Debu hitam yang menempel bukan sekadar kotoran halus, tetapi butiran kasar seperti pasir.
“Banyak warga bilang, lantai dicuci hitam lagi, dicuci hitam lagi. Pagi hari itu yang paling parah. Ini bukan sekali dua kali, kejadian ini sudah berulang,” ujar Saepudin.
Ia menyebut beberapa minggu terakhir rumah-rumah warga penuh noda hitam. Bahkan telapak kaki warga yang berjalan di lantai rumah langsung menghitam seketika.
Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan, Arif Rahman Hakim, turun langsung ke lokasi. Ia menyebut perusahaan yang diduga menjadi sumber debu sudah berkali-kali bermasalah.
“Sebut saja BKP. Sudah sering kita ambil videonya, sering juga buang limbah ke kali. Udaranya juga jengat. Tapi DLH selalu lemah. Datang cuma foto-foto, pulang, nggak ada penindakan,” tegas Arif.

1 week ago
26

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































