Moskow (ANTARA) - Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) siap memanfaatkan implementasi gabungan dari Inisiatif Tata Kelola Global (Global Governance Initiative/GGI) sebagai peluang untuk memainkan peran yang lebih besar dalam mewujudkan dunia di bawah tata kelola yang baik (good governance).
Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Selasa (18/11) saat berpidato dalam Pertemuan Dewan Kepala Pemerintahan Negara Anggota SCO ke-24.
Pertemuan itu dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan dari anggota SCO, pengamat dan mitra dialog, tamu dari negara tuan rumah, serta para pemimpin organisasi internasional. Pertemuan tersebut dipimpin oleh PM Rusia Mikhail Mishustin.
Dalam kesempatan tersebut, Li menyatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah dengan sungguh-sungguh mengajukan GGI dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO Tianjin pada September lalu, menawarkan kearifan dan solusi China untuk membantu masyarakat internasional bersama-sama menghadapi transformasi global dan berbagai tantangan mendesak.
Ia menggarisbawahi pentingnya peran SCO dalam membangun dan mereformasi sistem tata kelola global.
Pertama, SCO harus memanfaatkan kekuatan uniknya, ujar Li.
Seraya menyebut bahwa Semangat Shanghai sangat selaras dengan konsep inti GGI, Li mengatakan bahwa SCO memiliki pengalaman praktis yang luas dan jaminan kelembagaan yang kuat, dan harus sepenuhnya memanfaatkan keuntungan ini untuk memberikan kontribusi yang lebih besar pada tata kelola global serta membantu membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Kedua, SCO harus fokus pada area-area utama pembangunan dan keamanan, katanya.
Ia mendesak negara-negara SCO untuk mendorong pembangunan dan keamanan melalui kerja sama, meningkatkan keselarasan strategi pembangunan, mempromosikan kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, memastikan stabilitas dan kelancaran arus rantai industri dan pasokan global, serta bersama-sama membangun ekonomi dunia yang terbuka dan inklusif.
Ia mengatakan China siap bekerja sama erat dengan semua anggota SCO untuk mendirikan Bank Pembangunan SCO sesegera mungkin dan mengusulkan pembentukan pusat kerja sama China-SCO untuk perawatan penyakit metabolik.
Li juga menyerukan upaya untuk memperkuat mekanisme kerja sama keamanan, memanfaatkan sepenuhnya peran penting empat pusat keamanan SCO, serta bekerja sama dengan komunitas internasional untuk bersama-sama menjunjung multilateralisme dan mempromosikan keamanan universal dan perdamaian abadi.
Ketiga, SCO harus mendorong semangat inovasi dan transformasi yang kuat, imbuhnya. Li mendorong adanya upaya bersama untuk memperkuat kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta inovasi industri, serta mendorong kerja sama di bidang energi konvensional dan energi terbarukan.
Disampaikan Li bahwa China senantiasa menyambut baik partisipasi aktif semua pihak dalam Forum Ekonomi Digital SCO dan Forum Kerja Sama Kecerdasan Buatan China-SCO.
Ia menuturkan, China juga bersedia bersama-sama membangun dan memanfaatkan platform kerja sama ekonomi digital China-SCO dan pusat kerja sama inovasi iptek, serta secara bertahap meningkatkan kapasitas terpasang tenaga fotovoltaik dan tenaga bayu masing-masing sebesar 10 juta kilowatt dalam lima tahun ke depan.
Para pemimpin di KTT SCO Tianjin telah bersama-sama menyetujui strategi pengembangan SCO untuk periode 2026-2035, tutur Li.
China bersedia bekerja sama dengan semua negara anggota untuk memberikan lebih banyak perhatian pada koordinasi strategis; secara efektif mempromosikan pelaksanaan kerja sama; mengoptimalkan dan meningkatkan mekanisme operasi; meningkatkan lebih lanjut kohesi, kapasitas untuk bertindak, dan pengaruh; serta secara konsisten menjadikan SCO lebih baik dan lebih kuat, imbuhnya.
Pihak lain yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan SCO telah memainkan peran yang semakin penting dalam mempromosikan integrasi regional dan memfasilitasi pembentukan dunia multipolar yang adil dan setara.
Mereka mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengimplementasikan hasil KTT SCO Tianjin, mengoptimalkan mekanisme organisasi, menyelaraskan diri dengan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, serta mengimplementasikan strategi pembangunan SCO untuk periode 2026-2035.
Mereka juga mendesak semua pihak untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti konektivitas, ekonomi dan perdagangan, keamanan, serta pertukaran antarmasyarakat, melaksanakan GGI, dan menjaga multilateralisme dan peran sentral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setelah pertemuan tersebut, Li dan para pemimpin lainnya menandatangani komunike bersama dan dokumen kerja sama mengenai ekonomi dan perdagangan, perkeretaapian, pengembangan sosial dan keamanan, serta menyetujui resolusi-resolusi yang relevan terkait pembangunan SCO.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

6 days ago
7






































