PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) mencapai 8,41 gigawatt hour (GWh) pada 2025, melampaui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan perusahaan berhasil menjaga kinerja operasi yang solid melalui program strategis seperti penguatan hulu migas, optimasi kilang, penguatan pemasaran, efisiensi logistik, transformasi bisnis gas, serta inovasi energi hijau.
“Semua program ini kami rancang untuk mendukung agenda pemerintah meningkatkan produksi migas, memperbaiki neraca energi, dan mendorong transisi menuju energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya dalam Rapat Komisi XII DPR, Senin (17/11).
Hingga 31 Oktober 2025, kinerja operasional Pertamina menunjukkan tren positif.
Produksi minyak dan gas terjaga di atas 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yield valuable kilang mencapai lebih dari 83 persen, penjualan BBM diperkirakan menembus 100 juta kiloliter (KL), volume niaga gas stabil di sekitar 300 juta MMBTU, dan volume pengangkutan kargo Pertamina International Shipping tumbuh sekitar 8 persen.
“Untuk bisnis listrik, produksi listrik kami pada 2025 diproyeksikan mencapai 8,4 GWh, melebihi target RKAP yang kami tetapkan,” kata Simon.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Pertamina New & Renewable Energy (NRE), John Anis, menjelaskan kapasitas terpasang pembangkit Pertamina telah mencapai 3,1 gigawatt (GW).
Capaian tersebut terdiri dari pembangkit gas (PLTGU) 1.772 MW, pembangkit panas bumi (PLTP) dari 15 wilayah kerja panas bumi sebesar 727 MW, pembangkit surya (PLTS) 584 MW, dan pembangkit biogas (PLTBg) 2,4 MW. Total transaksi carbon credit mencapai 864 kiloton CO₂ ekuivalen.
“Sejalan dengan peningkatan kapasitas terpasang, produksi listrik pun meningkat. Kita mencapai 8,411 GWh, atau tumbuh 22 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar John.

1 week ago
7

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































