Lampung Geh, Bandar Lampung – Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, di Graha Wangsa, Kamis (20/11).
Pameran Kriya Jemari mengangkat tema “Merajut Tradisi Menenun Inovasi” yang akan berlangsung hingga 22 November 2025.
Gubernur Mirza menyebut, Kriya Jemari hadir sebagai penyegaran dari penyelenggaraan Lampung Craft yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, konsep baru ini menjadi langkah penting dalam memperluas pasar kerajinan lokal dan mendorong UMKM memasuki pasar nasional bahkan internasional.
“Hari ini kita membuat acara Kriya Jemari sebagai transformasi dari Lampung Craft, mengundang 15 kabupaten/kota dan UMKM yang difasilitasi daerah masing-masing. Fokusnya meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pengembangan budaya Lampung,” kata Gubernur Mirza, saat diwawancarai Lampung Geh, Kamis (20/11).
Ia menilai, perkembangan kreativitas para pengrajin kian pesat, terutama karena semakin banyak pelaku UMKM memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran maupun pemasaran.
“Saya tanya bagaimana UMKM berkembang, dan mereka bilang banyak belajar dari media sosial. Penjualan UMKM kini banyak yang sudah sampai keluar daerah dengan memanfaatkan platform digital,” ujarnya.
Pameran kali ini menghadirkan 41 stand dengan berbagai pengrajin dari seluruh Lampung yang menampilkan karya unggulan, mulai dari wastra, kriya, hingga produk turunan kreatif lainnya.
Gubernur Mirza menegaskan, Kriya Jemari bukan hanya pameran, melainkan ruang perayaan kreativitas perajin Lampung.
“Ini perayaan karya tangan para perajin yang bekerja dengan ketekunan dan cinta terhadap budaya daerah. Di sinilah inovasi, motif, dan warna khas Lampung ditampilkan,” katanya.
Ia optimistis, sektor kriya akan menjadi penggerak ekonomi kreatif dan UMKM di daerah. Produk kriya tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga membawa identitas budaya Lampung.
“Kami ingin wastra dan kerajinan Lampung tidak hanya dipakai saat acara adat, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Generasi muda, komunitas kreatif, dan wisatawan harus bisa mengenakan karya pengrajin Lampung dengan bangga,” ujarnya.
Gubernur Mirza juga berharap, kompetisi antar-UMKM yang digelar dalam pameran ini mampu meningkatkan kreativitas sekaligus daya saing produk Lampung di pasar nasional maupun internasional.
Gubernur Mirza juga memaparkan, besarnya peluang ekonomi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tahun lalu, Lampung mencatat kunjungan 18 juta wisatawan domestik. Hingga Juli 2025, jumlah tersebut telah mencapai 17 juta wisatawan, dan diperkirakan menembus 28 juta wisatawan sepanjang tahun.
“Ini menjadikan Lampung provinsi tujuan wisata domestik terbesar di luar Jawa–Bali,” ujarnya.
Menurutnya, rata-rata pengeluaran wisatawan saat ini mencapai Rp1,8 juta, sehingga potensi perputaran uang mencapai puluhan triliun rupiah.

5 days ago
6

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































