Orang Tua Bisa Cegah Kematian Anak Akibat Pneumonia, Bagaimana Caranya?

1 week ago 25
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi paru-paru. Foto: Pixabay

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah yang umum terjadi dan menjadi salah satu penyebab utama kematian balita di dunia, termasuk di Indonesia. Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya, lebih dari 725.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal di seluruh dunia karena penyakit ini, termasuk sekitar 190.000 bayi baru lahir yang masih sangat rentan terhadap infeksi.

Di Indonesia, berdasarkan data BPJS Kesehatan, pneumonia menimbulkan total biaya pengobatan yang mencapai sekitar Rp 8,7 triliun pada tahun 2023. Angka ini mencerminkan besarnya beban kesehatan dan ekonomi nasional, sehingga penanganan pneumonia perlu segera dilakukan bersama.

“Setiap orang tua bisa menjadi pahlawan bagi kesehatan anak-anaknya, termasuk melindungi mereka dari pneumonia. Dengan kesadaran yang kuat dan kolaborasi bersama, kami percaya kita dapat mewujudkan generasi bebas pneumonia dan menurunkan angka kematian anak akibat penyakit ini,” ujar Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kamis (13/11).

Harapan untuk menekan angka kematian akibat pneumonia masih sangat terbuka. Menurut Global Burden of Disease (GBD), kematian akibat pneumonia pada anak dapat mendekati nol pada tahun 2030 melalui upaya pencegahan dan pengendalian yang terintegrasi, termasuk memastikan cakupan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) diatas 90% untuk mencegah infeksi bakteri penyebab utama pneumonia.

Menurut Dokter Anak Konsultan Respirologi FKUI RSCM, dr. Wahyuni Indawati, Sp.A, Subsp. Respi., vaksinasi merupakan hak dasar setiap anak sekaligus langkah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.

“Melengkapi imunisasi sesuai rekomendasi pemerintah dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merupakan bentuk perlindungan penting terhadap bahaya pneumonia. Upaya penanggulangan pneumonia harus dilakukan secara holistik, mencakup perlindungan, pencegahan, hingga pengobatan yang tepat. Pemberian vaksin PCV menjadi bentuk perlindungan yang efektif untuk bayi dan anak-anak terhadap penyakit pneumonia," terangnya.

"Dampaknya pun luas, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi ketahanan sistem kesehatan nasional. Pemerintah telah memasukkan PCV ke dalam Program Imunisasi Nasional untuk membantu memberikan perlindungan bagi jutaan anak Indonesia dari pneumonia. Tantangan kita sekarang adalah memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan dosis lengkap sesuai jadwal. Karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami dan mengambil langkah-langkah terbaik dalam menjaga kesehatan anak," sambungnya.

Vaksinasi telah diakui secara global sebagai intervensi paling efektif untuk membantu mengurangi beban penyakit pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pemberian vaksin PCV pada anak-anak telah menurunkan kejadian penyakit pneumokokus. Bahkan, penggunaannya secara luas pada anak-anak tidak hanya menurunkan penularan bakteri pada anak yang divaksinasi, tetapi juga melindungi anak-anak dan orang dewasa yang belum di vaksin dari penyakit pneumokokus.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan imunisasi PCV pada usia 2, 4, dan 6 bulan dengan booster di usia 12–15 bulan. Bagi anak yang belum mendapat vaksin sesuai jadwal, PCV tetap dapat diberikan dengan penyesuaian dosis sesuai usia, termasuk satu dosis untuk anak berisiko tinggi di atas 5 tahun. Dalam jadwal imunisasi 2024, vaksin PCV15 diperkenalkan dengan cakupan lebih luas terhadap 15 serotipe, termasuk 22F dan 33F yang belum tercakup dalam PCV13.

Meski vaksin sudah tersedia, rendahnya kesadaran orang tua, maraknya misinformasi, dan keterlambatan deteksi masih menjadi tantangan dalam pencegahan pneumonia pada anak.

Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala awal yang sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa hingga menimbulkan komplikasi.

“Jangan menunda membawa anak ke fasilitas kesehatan jika batuk dan demam disertai kesulitan bernapas atau tarikan dinding dada. Deteksi dini adalah kunci terbaik untuk mencegah komplikasi berat, termasuk gagal napas dan kematian,” tegasnya.

Read Entire Article