Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menjajaki peluang perluasan penempatan pekerja migran di Uni Emirat Arab (UAE) dalam rangka mendukung target nasional penempatan 500 ribu pekerja migran di 2026.
Wamen Christina membahas perluasan penempatan pekerja migran Indonesia, baik skema terampil maupun sektor unggulan lainnya melalui sambungan virtual dengan Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA), Judha Nugraha, Senin.
“Kami mendapatkan target besar dari Bapak Presiden melalui program Quick Win untuk menempatkan 500 ribu PMI di tahun 2026. Uni Emirat Arab kami pandang sebagai negara yang dapat ikut berkontribusi dalam pencapaian target tersebut,” katanya dalam pernyataan di Jakarta, Senin.
UEA, ucapnya, salah satu negara potensial untuk menjadi mitra strategis penempatan pekerja migran Indonesia di Timur Tengah. Beberapa sektor yang akan dibidik pekerja migran Indonesia, mulai dari manufaktur, engineering, konstruksi, maritim, pariwisata, perhotelan hingga hospitality.
Pertemuan dengan Duta Besar Judha, dinilainya menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi diplomatik dan teknis antara KemenP2MI dan KBRI Abu Dhabi guna memastikan skema penempatan pekerja migran ke UEA berkembang lebih cepat, lebih aman, dan berkualitas.
“Kesepakatan bersama kami, rencananya menyelenggarakan forum bersama awal tahun depan di Abu Dhabi untuk mempertemukan end user perhotelan, Kementerian P2MI dan P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia), dalam forum bisnis matching," tambah Wamen Christina.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirates Arab, Judha Nugraha menambahkan, kebutuhan akan pekerja migran Indonesia di Uni Emirates Arab pada 2026 mencapai hampir 6 ribu orang. Di antaranya sektor hospitality 5.000 orang, kesehatan 200 orang, konstruksi 100 orang, manufaktur 100 orang dan sektor transportasi 400 orang.
Judha juga menyambut baik upaya Kementerian P2MI yang ingin meningkatkan akses pasar tenaga kerja ke UAE serta menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Prabowo terkait pengiriman pekerja migran ke luar negeri.
“Nanti di sisi UAE, kami akan membantu untuk melakukan penetrasi pasar untuk sektor formal serta akses informasi yang lebih mendalam,” ujar dia.
Baca juga: PBNU laksanakan program penguatan pendampingan PMI di Donggala
Baca juga: Gubernur NTB respon cepat hubungi KJRI, tangani PMI kritis di Malaysia
Baca juga: Dubes: WNI jangan coba-coba bekerja di Malaysia secara nonprosedural
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

16 hours ago
1







































