Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) Mukhtarudin bersama Duta Besar RI untuk Italia Junimart Girsang membahas rencana penempatan 500 ribu pekerja migran Indonesia ke luar negeri serta potensi penempatan ke Italia.
"Nanti jika Italia sudah resmi menjadi negara penempatan, kita akan ajukan secara resmi ke Kementerian Ketenagakerjaan dan langsung buat nota diplomatik Government to Government (G-to-G)," kata Mukhtarudin, melalui keterangan pers KP2MI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pernyataan Menteri KP2MI itu disampaikan saat bertemu Dubes RI untuk Italia Junimart Girsang di kantor Kementerian P2MI, Senin (17/11).
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas rencana besar pemerintah untuk menempatkan 500 ribu Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri pada 2026. Selain itu, keduanya juga membahas peluang khusus penempatan ke Italia.
Program penempatan 500 ribu pekerja Migran merupakan prioritas langsung Presiden Prabowo Subianto. Dari jumlah tersebut, 300 ribu di antaranya akan diisi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah memiliki keterampilan spesifik. Sementara 200 ribu lainnya diharapkan dapat diisi oleh masyarakat umum.
Dalam kesempatan itu, Mukhtarudin juga menekankan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto terhadap perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran.
"Presiden sangat peduli terhadap pekerja migran. Anggaran pelatihan sudah disiapkan, termasuk pelatihan berstandar internasional," kata Mukhtarudin.
Mukhtarudin menyebut momentum bonus demografi menjadi peluang besar. "Kita harapkan anak-anak Gen Z bisa terserap semua, baik di dalam maupun luar negeri. Ini kesempatan bagus," ujar Menteri P2MI tersebut.
Terkait penguatan regulasi, Mukhtarudin menyoroti pentingnya revisi Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
"Dengan revisi ini, semua kewenangan penempatan dan perlindungan akan terpusat di Kementerian P2MI. Ini akan memudahkan koordinasi dan memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran profesional, terutama yang memiliki keterampilan menengah hingga tinggi," katanya.
Sementara itu, terkait potensi penempatan ke Italia, Dubes Junimart menyampaikan rencananya untuk mengirim 100 ribu pekerja migran ke negara itu, dan bahwa Pemerintah Italia menyambut kehadiran pekerja migran terlatih dari Indonesia.
"Untuk Italia, kami mengajukan permohonan slot sebanyak 100 ribu tenaga kerja, khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality. Pemerintah Italia melalui pilar-pilar kebijakannya sangat welcome terhadap tenaga kerja terlatih dari Indonesia," katanya.
Junimart memastikan bahwa tenaga kerja yang akan dikirim adalah mereka yang sudah melalui pelatihan intensif sehingga memiliki kompetensi middle-high skill.
"Kita nanti tentu akan kirim orang-orang yang sudah terlatih. Itu baru Italia, belum lagi negara-negara lain. Pada prinsipnya kita siap," kata Junimart.
Pertemuan keduanya ditutup dengan komitmen segera menindaklanjuti pembahasan teknis bersama KBRI Roma dan otoritas terkait di Italia, sehingga target penempatan 100 ribu khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality ke Italia dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Baca juga: Kemnaker jajaki negara Eropa untuk penempatan tenaga kerja Indonesia
Baca juga: KP2MI dorong integrasi vokasi dan penempatan pekerja migran Indonesia
Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
7

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































