Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial MH (23) diduga menjadi korban penganiayaan di sebuah warung makan di Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman pada Senin (17/11) pukul 02.30 WIB.
Rekan-rekan ojol tersebut telah melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polresta Sleman. Selain itu, mereka juga turut mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) sebagai bentuk solidaritas.
"Kita ke SPKT membuat laporan terus berlanjut ke BAP. Saat korban di BAP, saya dan teman-teman ke resto (lokasi kejadian) hanya untuk menanyakan ke saksi, karyawan. (Harapannya) karyawan mungkin kenal tidak, tapi (mungkin) tahu terduga pelaku," Ketua Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB) Rie Ramawati, Selasa (18/11).
Namun saat ke lokasi, ternyata saksi kejadian belum dapat ditemui.
Di sisi lain, Rie menyebut ada beberapa rekan ojol yang emosi mendekat ke gang menuju asrama yang diduga jadi tempat terduga pelaku tinggal.
"Ke depan gang, bukan ke depan asrama. Di situ teman-teman pengin ngerti korban ingat sama pelaku nggak. Tapi korban posisi masih di Polres," katanya.
Selang beberapa waktu, polisi bersama korban datang ke lokasi. Namun, terduga pelaku masih belum ditemukan.
"Tidak ada terduga pelaku di situ," bebernya.
Tengah malam, para ojol pun membubarkan diri. "Sudah (bergeser teman-teman ojol) nggak enak sama warga juga," bebernya.
Rie dan para driver ojol berharap agar polisi bisa mengusut kasus ini dengan tuntas.
"Harapannya kami dan teman-teman harapannya tetap ada proses hukum yang adil. Untuk semuanya," katanya.
Rie menceritakan kronologi peristiwa penganiayaan versi korban.
"Dia dapat orderan di lesehan (warung makan). Itu ada orang lagi mabuk, lagi minum. Dia (korban) ditawari minum tapi dia nggak minum. Nggak mau. Terus ditolak," kata Rie.
Setelah itu korban melihat ponselnya untuk melihat orderan dan mengirim pesan ke customer. Tahu-tahu dari belakang dipukul terduga pelaku.
"Dipukul sebelah kiri. Ada pengancaman," katanya.
Korban saat itu sendirian sementara terduga pelaku bersama tiga orang. Korban lalu memutuskan membatalkan orderan. Kemudian korban curhat di salah satu akun medsos.
"Terus teman-teman (ojol) kan solidaritas to. Korban disuruh visum, itu dari tadi kan gak punya uang. 15.30 WIB kita kumpul urunan buat visum. Tapi ternyata visumnya ditanggung sama pihak manajemen Shopee, karena posisi juga tadi dapat orderan," jelasnya.
Di sisi lain, pihak Kepolisian tengah menyelidiki kasus...

1 week ago
21

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































