Kuala Lumpur (ANTARA) - Jumlah warga yang harus mengungsi meningkat menjadi lebih dari 18.000 orang di Malaysia pada Selasa (25/11), dengan 10 negara bagian di seluruh negara tersebut terdampak akibat musim hujan saat ini, demikian disampaikan oleh pihak berwenang.
Kelantan, yang terus dilanda hujan lebat selama beberapa hari, mencatat lebih dari 9.700 pengungsi banjir yang ditampung di 40 pusat bantuan banjir hingga pukul 12.00 waktu setempat.
Daerah-daerah lain yang terdampak parah mencakup Negara Bagian Selangor, dengan 2.718 pengungsi, dan Negara Bagian Perak, dengan 2.881 pengungsi, sementara sisanya tersebar di seluruh penjuru negeri.
Sementara itu, Sekretaris Utama Pemerintah Malaysia, Shamsul Azri Abu Bakar, mengatakan bahwa pemerintah telah mengerahkan lebih dari 100.000 personel dan aset dari berbagai lembaga ke negara bagian yang terdampak parah oleh banjir selama musim hujan ini.
Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Wong Kah Woh, menuturkan bahwa ujian tingkat nasional akan tetap dilanjutkan, seiring pihak berwenang telah menyiapkan langkah-langkah darurat untuk menangani situasi tersebut, termasuk rangkaian lengkap prosedur operasi standar dan mekanisme untuk memastikan para peserta ujian dapat mengikuti ujian dengan aman.
Secara terpisah, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dalam konferensi pers bahwa dirinya puas dengan tingkat kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia dalam merespons situasi banjir dan telah menginstruksikan semua lembaga untuk mengerahkan upaya maksimal guna membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Departemen meteorologi telah mengeluarkan peringatan untuk hujan lebat dan angin kencang yang berkelanjutan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

13 hours ago
2







































