Moskow (ANTARA) - Jerman membantu Ukraina mengembangkan sistem persenjataan jarak jauh, kata Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Rabu (19/11).
"Kami juga menggarap proyek-proyek pembuatan sistem persenjataan jarak jauh bersama pemerintah Ukraina. Tentara Ukraina akan dilengkapi dengan sistem persenjataan tersebut," ujar Merz dalam sebuah konferensi pers.
Namun, Merz menolak mengungkapkan lebih jauh. Dia hanya menegaskan bahwa tingkat dukungan militer Jerman kepada Ukraina harus tetap dirahasiakan dari Rusia.
"Saya hanya dapat mengatakan bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk melengkapi tentara Ukraina dengan sistem persenjataan yang memiliki jangkauan tembak yang diperlukan," kata Kanselir Jerman itu.
Dia menambahkan bahwa dukungan militer Jerman bagi Ukraina akan meningkat dalam beberapa pekan dan bulan ke depan, termasuk kemungkinan memproduksi sistem senjata tersebut di Ukraina bila diperlukan.
Pada September, ketua komite pertahanan parlemen Jerman Thomas Rowekamp mengatakan bahwa Berlin akan mendukung Kiev dalam mengembangkan kemampuan untuk menyerang target di wilayah Rusia.
Jerman ingin memastikan pengembangan sistem jarak jauh di Ukraina, katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Jerman meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung serangan jarak jauh Ukraina ke wilayah Rusia dan membiayai produksi drone jarak jauh di Ukraina senilai 300 juta euro (sekitar Rp5,8 triliun).
Rusia telah memperingatkan bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina menghambat penyelesaian konflik militer dan menjadikan negara-negara NATO sebagai pihak yang terlibat dalam krisis tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga telah menegaskan bahwa setiap kargo berisi senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Kanselir Jerman telepon Trump bahas gunakan aset Rusia untuk Ukraina
Baca juga: Jerman tidak lihat tanda-tanda perang di Ukraina akan segera berakhir
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

5 days ago
8

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































