Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada Selasa memastikan akan bekerja sama erat dengan Amerika Serikat seusai Presiden Donald Trump berbincang dengan Presiden China Xi Jinping.
Kepada wartawan, Takaichi mengatakan bahwa Trump yang meminta pertemuan dengannya dan memberikan penjelasan singkat tentang percakapannya dengan Xi pada Senin. Namun, Takaichi enggan menjelaskan lebih lanjut, termasuk mengenai apakah ada pembahasan terkait komentarnya tentang kemungkinan krisis di Taiwan.
Jepang dan China telah terlibat dalam sengketa diplomatik yang semakin memanas sejak Beijing mengkritik keras jawaban Takaichi atas pertanyaan parlemen pada 7 November. Takaichi mengatakan bahwa serangan militer terhadap Taiwan dapat menimbulkan "situasi yang mengancam kelangsungan hidup" bagi Jepang.
Pernyataan tersebut ditafsirkan sebagai indikasi bahwa pemerintahnya dapat mengizinkan Pasukan Bela Diri untuk mengambil tindakan dalam mendukung Amerika Serikat jika China memberlakukan blokade maritim terhadap Taiwan atau melakukan bentuk-bentuk pemaksaan lainnya.
Trump belum memberikan indikasi apa pun mengenai sikapnya terhadap komentar Takaichi. Namun, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Trump telah menyampaikan kepada Xi bahwa ia memahami pentingnya isu Taiwan selama perundingan mereka.
Pada Selasa, Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara mengatakan dalam konferensi pers rutin bahwa hubungan AS-China yang stabil "sangat penting" bagi Jepang dan komunitas internasional, tetapi ia tetap bungkam mengenai pernyataan Beijing tentang perundingan Trump-Xi.
Jepang, berdasarkan hubungan kepercayaannya dengan sekutunya, Amerika Serikat, akan terus mendesak China untuk "memenuhi tanggung jawab yang sesuai dengan perannya," ujar Kihara, juru bicara utama pemerintah Jepang.
Beberapa hari setelah Takaichi menjabat pada 21 Oktober, Trump mengunjungi Jepang untuk melakukan pembicaraan langsung.
Takaichi kemudian bertemu dengan Xi di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan akhir bulan lalu.
Sumber: Kyodo
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

4 hours ago
1

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































