5 hours ago
1
Nanjing memiliki banyak cerita. Kota ini terkenal dengan sejarah yang tersemat di dalamnya, seperti Tempat Pemakaman Sun Yat-sen, Museum Peringatan Mengenai Korban Pembantaian Nanjing pada tahun 1937, dan banyak situs bersejarah lainnya.
Tetapi, di antara semua itu, ada satu tempat yang mulai menarik atensi publik, baik di Tiongkok maupun dunia: Istana Usnisa. Tempat ini menjadi salah satu ikon spiritual baru yang dirancang untuk menghadirkan simbol sejarah Buddhis dalam bentuk modern.
Masuk ke bagian terdalam istana, yakni Great Usnisa Hall (Aula Usnisa Agung), rasanya seperti masuk ke alam pikiran yang tersembunyi.
Ruangan berbentuk kubah ini menampilkan ribuan patung Buddha yang dirancang untuk menimbulkan kesadaran akan keagungan spiritual. Istana ini juga menampilkan perjalanan Dharma dari India ke Tiongkok, hingga kisah tentang penemuan relik yang menginspirasi pembangunan istana ini.
Hal menarik dari Istana Usnisa adalah bagaimana tempat ini menghubungkan kontradiksi yang ada dalam kehidupan modern. Istana ini menjadi keajaiban arsitektur futuristik yang dibangun enam lantai di bawah tanah, menyimpan berbagai kisah proses pembangunan Istana Usnisa, dan juga pusaka spiritual kuno: relik ubun-ubun Buddha.
Relik ubun-ubun Buddha awalnya berada di Kuil Da Bao En, Nanjing yang telah runtuh akibat peristiwa konflik besar dalam Tianjing Incident pada tahun 1856. Tahun 2008 menjadi momen penting ketika para arkeolog menemukan kembali ruang bawah tanah di lokasi reruntuhan. Sebuah stupa berlapis emas yang menyimpan berbagai relik suci tersimpan utuh sejak masa Dinasti Song, salah satunya Relik ubun-ubun Buddha.
Karya lain yang terasa sangat sakral, yaitu bagian pertama yang dimasuki, Aula Keheningan Abadi (Aula Parinirwana). Area ini adalah aula raksasa tempat patung Buddha Tidur berbaring di atas kolam berbentuk teratai.
Memasuki aula ini, dengan suasana meditatifnya yang tenang, membuat pengunjung untuk memelankan langkah, meredam kebisingan, dan akhirnya merasa terhubung kembali dengan esensi diri.
Jadi, kalau suatu saat berkesempatan ke Nanjing, menyusuri Istana Usnisa bisa jadi pengalaman yang berbeda. Tidak hanya mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Buddhis, tetapi juga membawa pulang ajaran kebijaksanaan yang disimpannya.
