Teheran (ANTARA) - Iran telah menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan upaya mediasi oleh Rusia dan China guna memulihkan kerja samanya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menurut RIA Novosti pada Selasa.
"Ya, jika proyek semacam itu diusulkan, kami akan mempertimbangkannya," ujar penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sekaligus kepala Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi, ketika ditanya mengenai hal tersebut.
Perwakilan Tetap Rusia untuk Organisasi Internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, sebelumnya mengatakan bahwa Rusia, China, dan Iran mengadakan perundingan trilateral mengenai dokumen nuklir Iran pada 5 November.
Usai perundingan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melakukan dua panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, membahas keterlibatan Teheran dengan IAEA dan program nuklir Iran.
Pada 11 Oktober, Araghchi menyatakan bahwa Iran telah menangguhkan implementasi perjanjian yang ditengahi Mesir dengan IAEA, yang menguraikan kerangka kerja sama Iran dengan badan tersebut, mengingat adanya serangan terhadap situs nuklir Iran.
Langkah ini menyusul dimulainya kembali sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.
Pada saat yang sama, Teheran menekankan kesiapan untuk mempertimbangkan proposal perjanjian baru dengan IAEA. Namun, format kerja sama dengan badan tersebut akan diputuskan oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Iran tuduh Israel gunakan data IAEA untuk serang situs nuklir
Baca juga: Iran akan bahas konflik Afghanistan-Pakistan, undang Rusia dan China
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
5

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































