IDAI: Pneumonia Bisa Rusak Otak Bayi dan Ganggu Kecerdasan di Masa Depan

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi bayi menangis saat menyusui. Foto: Shutter Stock

Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kasus pneumonia terbanyak di Asia Tenggara. Sayangnya, bukan cuma menginfeksi orang dewasa, banyak anak hingga bayi yang terserang penyakit ini.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subsp.Resp(K) menyebut, serangan pneumonia semasa bayi dapat berpengaruh pada kesehatan dalam jangka panjang. Keterlambatan penanganan pneumonia bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen dalam waktu lama dan mempengaruhi perkembangan otaknya.

"Ketika ada kekurangan oksigen pada otak pada saat pertumbuhan maka akan terjadi kerusakan sel-sel otak dan itu tidak bisa kembali, akibatnya potensi kecerdasan yang harusnya bisa dicapai berdasarkan genetiknya tidak optimal," tuturnya.

Menurut dia, kondisi yang demikian juga akan berpengaruh pada kemampuan kognitif dan belajar serta hal-hal yang berhubungan dengan kerja otak.

Risiko Lain dari Pneumonia pada Bayi

Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock

Menurut dr. Nastiti, serangan penyakit pneumonia pada bayi bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan penurunan fungsi paru-paru kalau tidak segera mendapat penanganan tepat.

"Paru-paru yang seharusnya 100 persen bekerja optimal karena kerusakan akibat pneumonia yang gagal diatasi dengan baik ini potensinya jadi untuk fungsinya tinggal 60 persen," katanya.

"Jadi, anaknya toleransi latihan menurun, sering sesak nafas, tidak bisa olahraga seperti teman-temannya, itu yang sangat kita tidak harapkan," ia menambahkan.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan, peumonia adalah peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.

Anak balita yang terserang pneumonia umumnya mengalami gejala seperti batuk dan kesulitan bernapas. Dokter Nastiti mengatakan, tingkat keparahan pneumonia pada anak bisa bervariasi tergantung pada jenis pneumonia serta keganasan virus atau bakteri yang menginfeksi.

Menurut dia, pemenuhan kebutuhan gizi dan kondisi lingkungan juga berpengaruh pada kondisi pneumonia.

Anak yang sejak bayi kebutuhan gizinya terpenuhi dan tinggal di lingkungan yang sehat daya tahan tubuhnya akan baik sehingga kondisinya tidak akan parah saat terserang pneumonia.​​​​​​​

Dokter Nastiti menyarankan para orang tua memastikan anak mendapat imunisasi lengkap, termasuk imunisasi PCV, DPT dan HIB, agar lebih terlindung dari pneumonia.

Selain itu, ia melanjutkan, pencegahan pneumonia dapat dijalankan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta pola makan bergizi seimbang, mengupayakan sirkulasi udara baik di dalam rumah, serta menghindari asap rokok dan polusi udara.

Read Entire Article