Home > News Wednesday, 26 Nov 2025, 09:36 WIB
Hari Guru Nasional idealnya menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa sedang dititipkan kepada para guru
Fahira Idris Sumber:dokpriJAKARTA -- Pada momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru di Indonesia yang terus menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mendidik generasi bangsa. Menurutnya, guru adalah pilar utama kemajuan bangsa dan penjaga peradaban yang bekerja tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing karakter, pendamping emosional, serta sumber inspirasi bagi jutaan anak Indonesia.
“Kualitas pendidikan Indonesia akan meningkat jika terdapat ekosistem yang mendukung guru. Setiap masalah pendidikan, baik literasi, numerasi, karakter, maupun teknologi, pada akhirnya kembali kepada kesiapan, perlindungan, dan kesejahteraan guru,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (25/11).
Fahira Idris yang juga pemerhati pendidikan ini mengungkapkan, untuk mewujudkan “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, negara harus membangun empat pilar ekosistem yang kokoh. Pertama, perlindungan dan keamanan guru. Perlindungan dan keamanan guru membutuhkan payung hukum yang tegas dan sistematis, dimulai dari penetapan batas etik dan batas hukum dalam interaksi guru, orang tua dan siswa agar tidak terjadi lagi kriminalisasi akibat kesalahpahaman antara tindakan disiplin dan kekerasan. Selain itu, setiap daerah perlu memiliki Legal Support Unit yang menyediakan pendampingan hukum gratis dan dukungan psikologis sejak awal kasus muncul. Dengan dua inisiatif ini, guru mendapat kepastian hukum dan perlindungan yang layak dalam menjalankan tugasnya.
Kedua, kesejahteraan berkeadilan. Walau sudah banyak kemajuan soal kesejahteraan, tetapi saat ini masih adanya disparitas besar antara guru ASN, honorer, dan guru di daerah terpencil. Fahira Idris mendorong reformasi sistem sertifikasi, perluasan beasiswa peningkatan kualifikasi untuk guru, dan penyederhanaan alur administrasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Ketiga, peningkatan kompetensi yang relevan dengan zaman. Pelatihan guru masih harus diperluas dan diperdalam, terutama dalam literasi digital, pemanfaatan AI, kesehatan mental, literasi finansial, hingga kemampuan pedagogik abad 21. Ini karena, Generasi Z dan Alpha belajar dengan cara berbeda. Guru harus mendapatkan pelatihan untuk menjawab tantangan zaman.
Keempat, dukungan ekosistem sekolah dan keterlibatan masyarakat. Fahira Idris menekankan pentingnya mengurangi beban administratif guru, memperbaiki fasilitas, memperkuat kemitraan guru dan orang tua serta memastikan sekolah menjadi ruang aman dan nyaman untuk belajar. “Guru tidak bisa bekerja sendirian. Mereka butuh dukungan penuh dari sekolah, orang tua, dan masyarakat,” jelasnya.
“Jika kita ingin Indonesia kuat, maka kita harus memastikan guru kita hebat. Hari Guru Nasional idealnya menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa sedang dititipkan kepada para guru,” pungkasnya.

56 minutes ago
1






































