Forum Maritim Utama soroti peran Hong Kong dalam transformasi hijau

Hong Kong (ANTARA) - Forum Pedagang Maritim Dunia (World Maritime Merchants Forum) 2025 resmi dibuka di Hong Kong pada Senin (17/11), dengan para profesional di sektor pelayaran global membahas berbagai cara untuk bertransformasi ke efisiensi yang lebih tinggi, pembangunan hijau, dan keberlanjutan di tengah lanskap ekonomi dan perdagangan global yang volatil.

Saat berpidato dalam forum tersebut, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong John Lee menyampaikan bahwa di dunia yang sedang mengalami perubahan akibat pergeseran geopolitik, inovasi teknologi, dan perubahan iklim, peran Hong Kong sebagai pusat maritim yang stabil, andal, dan dinamis kini menjadi lebih penting dari sebelumnya.

"Hong Kong bertekad menjadi yang terdepan sebagai pusat pengisian bahan bakar maritim hijau utama," tutur Lee, menekankan bahwa kedekatannya dengan China Daratan, yang merupakan produsen bahan bakar maritim hijau terbesar di dunia, memberikan keunggulan penting kepada kota itu dalam mengembangkan dirinya menjadi pusat perdagangan bahan bakar maritim hijau di kancah global.

"Hong Kong menawarkan sistem perpajakan yang sederhana dan rendah, status pelabuhan bebas, serta aliran modal, informasi, dan talenta yang tidak terkekang," ungkap Lee, seraya menjelaskan bahwa selama enam tahun berturut-turut, Hong Kong menempati peringkat keempat secara global dalam Indeks Pembangunan Pusat Pelayaran Internasional (International Shipping Centre Development Index), unggul dalam infrastruktur pelabuhan, layanan maritim, dan lingkungan operasional secara keseluruhan.

Leung Chun-ying, wakil ketua Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China, meyakini bahwa SAR Hong Kong sebaiknya memanfaatkan peluang dari putaran baru keterbukaan China dan memperkuat perannya sebagai "penghubung super" (super-connector).

Dia menyerukan peningkatan investasi dalam inovasi teknologi dan kerja sama yang lebih erat untuk menjadikan Hong Kong "sumber dan inkubator bagi aturan pelayaran global baru dan industri maritim yang sedang berkembang pesat (emerging)."

Wakil Menteri Transportasi China Fu Xuyin menekankan peran penting Hong Kong sebagai pusat pelayaran internasional dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra serta pengembangan Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau.

Mable Chan, sekretaris transportasi dan logistik pemerintah SAR Hong Kong, menyebutkan bahwa Hong Kong sedang membangun sistem transportasi antarmoda komprehensif kereta-laut-darat-sungai untuk memperluas sumber kargo Hong Kong ke wilayah pedalaman di China Daratan.

Hong Kong juga akan menjalin hubungan pelabuhan mitra (partner port) dengan pelabuhan-pelabuhan di China Daratan, yang memiliki makna kolaborasi strategis, serta wilayah-wilayah yang berada di bawah kerangka kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, tutur Mable Chan. Hong Kong juga akan mempersiapkan pengembangan koridor pelayaran hijau, imbuhnya.

Arsenio Dominguez, sekretaris jenderal Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO), mengatakan dalam pidato via video bahwa digitalisasi merupakan pendorong utama transformasi industri. Dia juga menyerukan perhatian yang lebih besar terhadap peningkatan keterampilan awak kapal agar dapat menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh bahan bakar rendah karbon dan teknologi baru.