Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penculikan kepala cabang sebuah bank, Muhammad Ilham Pradipta (37) hingga ditemukan tewas.
Rekonstruksi yang digelar Senin (17/11) itu mengungkap detik-detik saat Ilham diculik, dianiaya, hingga dibuang dengan tangan dan kaki terikat.
Korban dilepas begitu saja di lahan kosong. Tubuhnya diseret, lalu dilemparkan ke rimbunan ilalang sebelum para pelaku kabur berganti pakaian dan nongkrong di kafe seolah tak terjadi apa-apa.
Ada 57 adegan yang diperagakan ke-17 orang tersangka dalam rekonstruksi tersebut. Ilham diculik lalu dimasukkan ke dalam mobil pelaku di adegan ke-33.
“Pertambahan dari beberapa adegan terkait pemindahan korban dari mobil Avanza ke Fortuner, pemberian uang ke eksekutor, ada keterangan tersangka berbeda,” ujar penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Iptu Tugiano, saat dikonfirmasi.
Peristiwa itu merupakan bagian dari rangkaian panjang penculikan yang dimulai sejak Ilham disergap di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Timur. Lima tersangka Erasmus Wawo, Andre Tomatala, Johannes Ronald Sebenan, Emanuel Woda Bertho, dan Reviando bergerak menggunakan Avanza putih, sementara anggota TNI Feri bersama Serka Frengky Yaru memakai Calya yang memimpin perjalanan menuju Lotte Mart.
Di perjalanan, Avanza sempat berhenti agar Erasmus bisa menutup dua digit pelat nomor dengan lakban hitam. Setibanya di lokasi, Ilham berjalan menuju mobilnya dan Kopda Feri mengabarkan bahwa target telah tiba.
Erasmus dan Andre langsung turun, memaksa Ilham masuk ke Avanza. Korban berontak, namun Reviando menarik kerah bajunya, Andre memegang sisi kiri tubuhnya, dan Erasmus menutup mata serta mulut korban dengan lakban.
Begitu Avanza melaju, Erasmus memberi tahu Feri bahwa korban sudah diambil. Saat melintas di depan Kodam Jaya, Ilham kembali meronta. Erasmus memukul paha korban tiga kali dan menghantam jidatnya sambil mengancam. Di titik itulah, menurut rekonstruksi, Erasmus sempat menenangkan korban dengan ucapan, "Jangan ngelawan, kamu mau diantar balik," ucap Erasmus kepada korban.
Korban kembali ditekan menggunakan lutut. Erasmus lantas menghubungi Feri dan sepakat bertemu di Kemayoran. Di sana, Avanza berisi korban bertemu Fortuner hitam yang dikemudikan tersangka Umri dan ditumpangi Johanes Joko serta Mochamad Nasir, keduanya anggota TNI.
Nasir mengusulkan agar korban diputar-putar dulu ke Tanjung Priok, namun Erasmus menolak karena semakin lama korban ditahan, semakin berisiko.
Tangan korban kemudian diikat. Erasmus memanggil Johanes Joko untuk membantu memindahkan Ilham. Saat itu Ilham sempat berteriak, “Tolong, ini penculikan,” namun mulutnya kembali ditutup.
“Korban terdiam di bagian tengah mobil dengan posisi miring, telungkup, tidak bergerak dan tidak melawan lagi, namun sesekali terdengar suara korban mengerang atau mengorok dan korban masih terlihat menggerakkan lengan,” ujar penyidik saat membacakan reka ulang adegan.
Ia juga ditendang dua kali di paha sebelum pintu mobil ditutup. Setelah pemindahan, Kopda Feri menyerahkan uang Rp 45 juta kepada Erasmus sebagai bayaran pencu...

1 week ago
7

,x_140,y_26/01kax7hxp9gssg76ng2npxjbe4.jpg)
,x_140,y_26/01kax76yr9hjr5fbw2c24n1n5g.jpg)
,x_140,y_26/01kax6rwg34neek8ya75cbpsz1.jpg)



































