Sejumlah pendaki mengisahkan detik-detik ketika erupsi terjadi saat masih berada di Gunung Semeru. Saat Semeru erupsi, pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB, sejumlah pendaki masih dalam perjalanan pendakian menuju Ranu Kumbolo, sementara sebagian lain sudah berada di danau itu.
Zakia misalnya, pendaki asal Surabaya ini menuturkan, ia dan rombongan empat orang berangkat mendaki dari Pos Ranu Pani ke Ranu Kumbolo sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (19/11). Mereka tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 18.30 WIB, malam dengan kondisi belum mengetahui adanya erupsi pada Rabu malam itu.
"Sampai sana belum tahu kalau ada erupsi. Dikabarin pagi ini hari ini. Sama guidenya diminta jangan panik, tetap tenang," kata Zakia, pada Kamis sore (20/11).
Guide itu menjelaskan bahwa erupsi Semeru tidak mengarah ke Ranu Kumbolo. Guguran awan panas mengarah ke Tengara-Selatan, sementara Ranu Kumbolo berada di sebelah utara.
Namun, mereka tak bisa berlama-lama di sana. Semua pendaki yang ada di Ranu Kumbolo diminta turun pada Kamis pagi sebelum pukul 09.00 WIB.
"Guidenya baru pagi-pagi membrifingkan semua kalau ada kejadian erupsi sebenarnya kejadian erupsi itu tadi malam. Cuma kayak gak memungkinkan turun di malam hari diimbaunya besoknya turun," ucapnya.
Sementara itu Fathur Rozi, pendaki asal Surabaya menyatakan, petugas pendamping memberikan pengertian dan penanganan agar pendaki-pendaki tidak panik. Apalagi di wilayah Ranu Kumbolo memang tidak ada dampak dari hujan abu atau material vulkanik gunung lainnya.
"Alhamdulillah aman erupsinya itu lari ke arah selatan. Di Ranu Kumbolo aman semua pendaki di sini aman semua kelompok kita juga aman semuanya ya di sana nggak ada orang turun semuanya. Di Ranu Kumbolo Alhamdulillah clear steril," jelas Fathur Rozi.
Cerita berbeda disampaikan Putri pendaki asal Surabaya yang mengaku sempat panik akibat keluarganya menghubungi dirinya berkali-kali. Keluarga tahu bahwa ada erupsi di saat ia sedang berada di Gunung Semeru, tapi ketika berada di Ranu Kumbolo kondisi ketiadaan sinyal memutuskan akses komunikasi.
"Sudah banyak yang tanya karena kabarnya simpang siur, karena ada 178 pendaki terjebak buat panik semua orang di rumah, tapi susah sinyal, baru dikabari keluarga ketika turun di pos tiga. Saya minta maaf ke keluarga," ucap Putri, berkaca-kaca.
Kata Putri, ia dan rekanya memang baru pertama kali mendaki ke Ranu Kumbolo yang terletak di ketinggian sekitar 1.000 Mdpl. Makanya ia mengaku kaget dan berjalan pelan saat menempuh perjalanan dari Pos Ranu Pani ke Ranu Kumbolo.
Beruntung ia dan temannya ditenangkan oleh pemandu pendakian sehingga bisa tetap tenang di tengah kondisi erupsi Gunung Semeru.
"Kemarin sampai sini jam 11 dhuhur, itu baru jalan ke Ranu Kumbolo jam 12.45 WIB di Ranu Kumbolo jam 20.00 WIB. Dengar kabar erupsi itu dengernya dikasih tahu sama guide kita. Dikasih tahu kalau Semeru erupsi, saya tanya amankah, dijawab aman, akhirnya dilanjutkan jalan (ke Ranu Kumbolo) jam 8 malam sampai sana," paparnya.

4 days ago
5







































